Siapapun Bisa jadi Content Writer, Termasuk Ibu Rumah Tangga. Simak 7 Alasannya !
Di era teknologi digital seperti sekarang ada banyak jenis pekerjaan yang bisa dikerjakan secara online hanya dari rumah.
Mulai dari blogger, vlogger, online illustrator, content writer, online editor, online translator, hingga reseller web hosting.
Dari beberapa contoh profesi tersebut, banyak yang belum tahu kalo content writer menjadi salah satu pekerjaan yang paling cocok untuk ibu rumah tangga.
Kenapa demikian? Yuk simak terus!
Pengertian Content Writer
Secara garis besar content writer adalah seseorang yang memproduksi konten-konten menarik di dunia digital.
Konten tersebut biasanya berupa artikel, postingan media sosial atau apapun yang mereka tulis dalam platform online.
Dalam hal ini, apabila kamu memiliki hobi menulis. Kamu tinggal menyalurkan hobi tersebut dengan menjadi content writer dan mendapatkan cuan dari pekerjaan tersebut.
Tapi kalo ga punya keterampilan menulis sama sekali gimana dong?
Eits tenang dulu.
Pada dasarnya setiap orang pasti bisa menulis, baik itu berupa artikel berita atau tulisan biasa kayak nulis di sosmed.
Masalahnya adalah ada atau tidaknya kemauan untuk menulis.
7 Alasan Kenapa Pekerjaan Content Writer Cocok untuk Ibu Rumah Tangga
Berikut ini 7 alasan kenapa pekerjaan content writer cocok untuk ibu rumah tangga. Baca deh !
1. Ga Mesti Punya Pendidikan Khusus
foto : Emily Ranquist |
Untuk menjadi seorang content writer tidak perlu memiliki latar belakang pendidikan khusus.
Selama kamu mempunyai keinginan untuk belajar dan berkembang. Kamu bisa memulainya dengan cara rajin membaca buku atau artikel untuk mendapatkan banyak referensi.
Tapi ternyata kamu juga ga doyan baca ? Hehe
Don’t worry, kamu masih bisa menonton video pembelajaran lewat saluran Youtube.
Selain itu kamu juga bisa belajar otodidak dengan cara mulai menulis jurnal di blog pribadi. Bikin blog gratisan gampang kok caranya.
Atau sesederhana menulis caption di Facebook atau Instagram.
Namun akan lebih baik kalo kamu juga mengikuti kursus singkat atau pelatihan menulis sebagai bekal untuk menunjang pekerjaan seorang content writer.
Saat ini beragam kursus online bisa diperoleh dengan mudah melalui internet. Baik yang gratis maupun berbayar.
2. Jam Kerja Fleksibel (bisa dikerjakan kapan saja)
foto : pexels (Anastasia Shuraeva) |
Salah satu hal yang menjadi kekhawatiran seorang ibu rumah tangga apabila bekerja adalah takut menelantarkan anak. Apalagi kalo usia anak masih kecil alias masih sangat memerlukan perhatian ibunya.
Nah dengan menjadi content writer kamu bisa bekerja dengan jam kerja yang fleksibel. Kamu bisa mengatur sendiri jam berapa saja kamu bekerja.
Dengan catatan pekerjaan tersebut bisa selesai tepat pada waktunya (tidak melewati deadline yang sudah ditentukan).
Seorang ibu rumah tangga bisa bekerja secara online selama 6 jam sehari dengan cara membaginya menjadi 2 jam di pagi hari (setelah bangun tidur ketika anak belum bangun atau ketika anak sedang sekolah ).
Dua jam di siang hari (ketika anak tidur siang) dan 2 jam di malam hari (ketika anak sudah tidur).
3. Bisa Dikerjakan Secara Remote
foto : pixabay |
Selain bisa dikerjakan secara fleksibel, pekerjaan content writer juga bisa dikerjakan secara remote (dari mana saja).
Mayoritas ibu rumah tangga lebih sering berada di rumah. Namun ada kalanya seorang ibu harus menjemput anak sekolah atau les.
Untuk memanfaatkan waktu, kamu bisa membawa peralatan kerja yaitu laptop untuk mengerjakan pekerjaan. Seperti membuat draft tulisan atau mengedit foto yang harus di-upload.
Jadi urusan rumah tangga dan urusan pekerjaan tetap bisa berjalan beriringan.
4. Penghasilan Menjadi Content Writer Cukup Menggiurkan
Tak dimungkiri banyak ibu rumah tangga yang ingin memiliki penghasilan tambahan.
Walaupun tak harus banyak jumlahnya, mereka mempunyai kepuasan atau kebanggaan apabila bisa membeli barang dengan uang yang mereka hasilkan sendiri.
Pada dasarnya besaran uang yang diperoleh seorang content writer tergantung pada kualitas dan kuantitas tulisan.
Faktanya penghasilan dari pekerjaan content writer cukup menjanjikan lho.
Untuk content writer full time bisa mendapatkan gaji setidaknya setara dengan UMK (upah minimum kabupaten/kota) di tempat tinggal masing-masing.
Sedangkan untuk freelance (penulis lepas) biasanya bisa mendapatkan mulai Rp 100ribu hingga Rp200ribu per project. Tergantung jenis tulisan dan perusahaan/agency yang membayar,
5. Bisa Memilih Ingin Jadi Generalist atau Specialist
Mengutip dari situs revou.co seorang content writer bisa memilih ingin menjadi generalist atau specialist.
Apabila ingin menjadi specialist kamu bisa memanfaatkan latar belakang pendidikanmu. Atau gunakan pengalaman selama mengasuh anak untuk menjadi kontributor di media dengan topik parenting.
Biasanya seorang specialist lebih disukai oleh klien karena menguasai topik/bidang tertentu dengan matang.
Seorang specialist hanya berfokus pada satu hingga dua bidang saja, yaitu menulis 1 atau 2 topik spesifik. Selain itu waktu penulisan pun akan lebih cepat karena sudah ahli di bidang tersebut.
Sedangkan untuk generalist, kamu bisa menulis topik apa saja. Karena ada banyak bidang pekerjaan yang bisa ditulis.
6. Menambah Wawasan
Seorang content writer pastinya harus memiliki wawasan yang luas
Maka kebutuhan akan materi tulisan akan mendorong kamu untuk mulai rajin membaca, mendengar serta menggali banyak informasi.
Sehingga kamu bisa lebih peka terhadap sekitar dan berguna untuk memperkaya isi tulisanmu.
7. Prospek Cerah
Profesi content writer merupakan salah satu profesi yang long lasting. Soalnya informasi akan selalu menjadi kebutuhan setiap orang.
Seiring dengan pesatnya dunia digital marketing profesi content writer pun akan selalu dicari dan dibutuhkan.
Bahkan ada juga content writer yang akhirnya membuka jasa digital agency dan mempunyai tim content writernya sendiri.
Dari pencari kerja dan kemudian menjadi pembuka lapangan kerja bagi orang banyak. Menarik sekali bukan?
Kesimpulan
Selama memiliki keinginan untuk belajar dan berkembang. Profesi content writer merupakan salah satu profesi yang menarik dan memiliki prospek cerah untuk digeluti.
Tak hanya masyarakat yang terbantu dalam mendapatkan beragam solusi serta informasi yang mereka butuhkan.
Banyak pebisnis online yang juga merasakan manfaat dari jasa content writer dalam mempromosikan bisnis mereka.
Oya, untuk yang sudah punya hobi menulis akan lebih bagus apabila kamu memiliki blog pribadi dengan domain nama sendiri.
Selain sebagai portfolio, memiliki domain dengan nama sendiri juga bisa menambah kredibilitas kita agar terlihat lebih profesional.
Jangan lupa untuk bergabung dengan komunitas penulis, karena faktanya berjejaring bisa membantumu untuk mendapatkan peluang pekerjaan serta mendapatkan relasi baru.
So, berani terjun ke dunia digital marketing dengan mencoba jadi content writer?
1 Comments
Belum coba sampai kesana sih mba 😁. Selama ini aku hanya nyalurin hobi menulisku di blog pribadi. Blm kepikiran untuk cari duit dari sini, mengingat ada kerjaan lain juga ☺️
ReplyDeleteTapi aku yakin kok menjadi content writer pilihan tepat utk para ibh apalagi yg hobi menulis. Walo katanya banyak orang Indonesia yg ga suka baca, tapi setiap kali cari informasi , yg dicari duluan biasanya dlm bentuk tulisan. Baru setelah itu video dan lainnya.
Krn informasi tulisan jauh lebih cepat diakses dan ga butuh banyak kuota data 😁
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .