Untuk memperoleh dan menjalani kehamilan yang sehat di usia 40 ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Antara lain menerapkan gaya hidup sehat, memeriksakan Kesehatan, mewaspadai gangguan kehamilan serta selalu berpikir positif.
Tes NIPT merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan sebagai bagian dari kegiatan memeriksakan kesehatan serta mewaspadai gangguan kehamilan.
Tes NIPT untuk Ibu Hamil
Apakah tes NIPT itu ?
NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing) merupakan pemeriksaan materi genetik yang berasal dari plasenta janin di dalam kandungan, yang ikut bercampur di dalam peredaran darah ibu.
NIPT dilakukan dengan cara menguji sample darah yang mengandung DNA (Deoxribose Nucleic Acid ).
Saat hamil, DNA bayi memang ikut masuk dalam peredaran darah ibu, dengan jumlah mencapai 5-15 persen. DNA tersebut menjadi materi utama dalam uji NIPT untuk mengetahui apakah jumlah kromosomnya normal atau tidak.
Meski disarankan untuk melakukannya, namun sebenarnya tidak semua ibu hamil perlu melakukannya.
Tes ini dilakukan pada kasus tertentu seperti hamil di usia 40an, calon ibu pernah mengalami keguguran atau memiliki riwayat masalah tertentu terkait janin di kandungan.
Kabarnya, Aurel (istri Atta Halilintar) juga melakukan tes NIPT setelah sempat mengalami keguguran di kehamilan pertamanya.
Secara umum tes NIPT adalah salah satu pemeriksaan untuk screening kemungkinan beberapa kelainan bawaan janin yang bersifat genetik
Selain kehamilan normal, NIPT juga bisa digunakan untuk mendeteksi kelainan kromosom pada kehamilan melalui In-Vitro Fertilization (IVF).
Usia kandungan yang disarankan untuk melakukan NIPT sama dengan kehamilan normal yaitu dimulai sejak minggu kesepuluh.
sumber : tanyadna.id |
Tes NIPT Dimana
Untuk tes NIPT bisa dilakukan di lab khusus atau di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) yang menyediakan layanan tersebut.
Namun sebelum melakukan pemeriksaan, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan ahlinya (dokter spesialis).
Dan beruntung di era kemajuan teknologi digital seperti sekarang, kita juga bisa mencari tahu terlebih dahulu informasi sebanyak-banyaknya mengenai tes kesehatan menggunakan teknologi DNA melalui website TanyaDNA.id milik GSI Lab.
GSI lab (Genomics Hub) memiliki kantor pusat di Jl Sultan Agung no 29, Setiabudi, Jakarta Pusat
Sebelum melakukan tes, Tanyadna.id juga menyediakan konsultasi gratis dengan konsultan genetik yang terpercaya di bidangnya.
Manfaat Uji Genetik (DNA) pada Persiapan Kehamilan
Mengutip dari alodokter.com uji DNA pada persiapan kehamilan meliputi tiga hal yaitu :
1. Uji praimplantasi, dilakukan oleh pasangan yang berencana hamil melalui program bayi tabung atau berisiko memiliki anak dengan kelainan genetik tertentu.
Seperti penyakit sel sabit (bentuk sel darah tidak normal) atau fibrosis kistik (gangguan saluran napas dan pencernaan karena lendir dalam tubuh mengental dan lengket).
2. Uji prakelahiran, untuk mendeteksi perubahan atau kelainan genetik pada kromosom janin.
Tes DNA ini bisa dilakuan untuk mendeteksi dini penyakit tertentu pada janin, misal down syndrome (keterbelakangan fisik dan mental karena perkembangan kromosom tidak normal) dan Edward Syndrome (kelainan pada organ tubuh karena kelebihan kromosom).
3. Uji pembawa (carrier testing), untuk mengetahui apakah seseorang memiliki gen atau kondisi tertentu yang mungkin akan diturunkan kepada anak-anaknya.
Informasi seperti ini bermanfaat dalam membantu pasangan menentukan keputusan untuk merencanakan kehamilan.
Kesimpulan
Jadi alangkah lebih baik untuk memeriksakan kesehatan calon ibu terlebih dahulu sebagai bagian dari persiapan kehamilan yang sehat dan aman. Karena mencegah merupakan salah satu bentuk ikhtiar terbaik yang bisa kita upayakan.
Selain menerima pelayanan seputar kehamilan dan pemeriksaan genomik (genomic check up), melalui tanyadna.id masyarakat juga dapat berkonsultasi seputar tes genetik yang berhubungan dengan :
1. Gaya Hidup
Dalam hal ini DNA seseorang tidak berubah, tetapi pola makan dan gaya hiduplah yang memengaruhi bagaimana gen diekspresikan, sehingga memengaruhi kesehatan.
Dengan kemajuan teknologi, pemeriksaan genetik dapat memberikan tes untuk profil metabolisme, profil perilaku dan kesehatan mental (Alzheimer), metabolisme vitamin dan mineral (Vitamin C, Vitamin D, & zat besi), risiko kelebihan berat badan/obesitas, dan masih banyak lagi.
2. Screening kanker (tes genetik untuk penilaian risiko kanker)
Studi telah menemukan genetika dan mutasi gen terkait erat dengan risiko kanker. Biasanya, beberapa mutasi/perubahan gen diperlukan agar sel menjadi kanker.
Untuk seseorang dengan riwayat keluarga yang kuat dari jenis kanker tertentu, tes genetik prediktif dapat melihat apakah mereka memiliki mutasi bawaan, sehingga memiliki pilihan untuk melakukan pemeriksaan kanker dini atau mengambil tindakan untuk menurunkan risiko mereka.
3. Personalized Medicine
Setiap orang memiliki respon yang berbeda terhadap obat-obatan. Penyakit sama belum tentu obatnya sama karena reaksi masing-masing bisa berbeda. Maka melalui personalized medicine ini kita dapat mengetahui jenis obat apa yang aman dikonsumsi oleh tubuh kita dalam rangka mempercepat pross penyembuhan suatu penyakit.
Pengobatan tidak lagi dilakukan berdasarkan data empiris melainkan dengan algoritma tertentu dari data-data yang didapat dari pasien melalui berbagai pemeriksaan tingkat molekuler.
sumber : tanyadna.id |
21 Comments
sehat selalu untuk bunda dan calon bayi yaa
ReplyDeletehamil di usia 40 tahun memang ngeri-ngeri sedap ya, tapi Alhamdulillah sekarang udah lebih canggih, di mana bisa mempersiapkan kehamilan dengan sehat, sehingga resiko janin juga diperkecil.
ReplyDeleteDulu mama saya sempat hamil ketika usianya 40an, pas banget adik laki saya meninggal dan mama saya kehilangan banget.
Sayangnya ternyata kehamilannya kurang kuat, jadinya nggak jadi punya adik sayanya :(
ternyata banyak juuga yaa persiapan kalo hamil di usia 40 tahun. paham banget ini bisa jadi problem, tapi syukurlah sekarang teknologi makin berkembang dan bisa dipersiapkan sedini mungkin bahkan sejak awal kehamilan.
ReplyDeleteJadi pengen banget hamil lagi ini mumpung belum 40 hihi tapi hasrat kok ga semenggebu dulu ya mb. Takut banget sekarang rasanya badan sudah berasa ringkih.
ReplyDeletemasyaallah mba, sehat selalu ya, dan dilancarkan kehamilan, proses persalinan nanti aamiin
ReplyDeleteterima kasih untuk doanya mba, tapi saya ga lagi hamil hehe
DeleteWah baru tahu ternyata ada ya tes-tes sebelum hamil di usia 40!
ReplyDeleteTeman saya pernah memaksakan hamil, dan walau sudah dibawah kontrol dokter, tetap saja akhirnya bayi tidak bisa diselamatkan. Semoga ibu-ibu yang hamil di usia 40 diberi kesehatan ya aamiiin
Mamah saya hamil anak ke-4 saat usianya di atas 40 tahun. Alhamdulillah melahirkan dengan selamat dan sehat. Memang lebih berisiko. Makanya jadi semakin penting untuk terus periksa kondisinya ke dokter kandungan
ReplyDeleteqodarullah ya mba, saya juga punya tante yang hamil diatas usia 40, Alhamdulillah sehat sampai melahirkan. dan betul memeriksakan kandungan sangat penting sekali.
DeleteSudah lumrah memang, ketika perempuan berada di usia yang semakin matang, maka kemungkinan untuk timbulnya masalah kehamilan semakin besar, walau nggak menutup kemungkinan juga mengancam perempuan di usia belia atau muda. Ternyata sekarang bisa ya mencari tahu masalah kesehatan si janin melalui tes DNA.
ReplyDeletecanggih banget yaah sekarang ada tes NIPT jadi kalau ada kelainan atau potensi penyakit pada janin bisa segera terdeteksi. Kalau ga salah bisa deteksi potensi down syndrome juga?
ReplyDeletebetul sekali mba, dengan tes NIPT ini dapat mendeteksi adanya perkembangan kromosom yang tidak normal penyebab down syndrom
DeleteKehamilan di usia 40 tahun ke atas memang beresiko tinggi. Dibutuhkan serangkaian tes untuk memastikan kondisi ibu dan bayi yang sehat. Mantaplah sekarang fasilitas kesehatan kita ya. Makin canggih dalam menjaga kesehatan ibu hamil Dan janinnya
ReplyDeleteJarang banget sih yang cek DNA saat kehamilan, kecuali ada kondisi yang luar biasa. Btw, ada info mengenai biaya untuk cek NIPT dan DNA mbak? kisarannya aja sih
ReplyDeletekisarannya sekitar 5-10 juta rupiah mas
DeleteWah, sampai screening kanker pun bisa dilakukan. Kalau seperti ini berarti yang diperiksa langsung ke DNA-nya dan hasilnya secara umum gitu, ya? Bukan spesifik ke organ tertentu seperti mamografi atau pap smear.
ReplyDeleteDeteksi penyakit bahkan untuk wanita yang sedang promil juga bisa ya cek tes DNA. Dengan begitu bisa jadi langkah antisipasi kalau ada hal² yang tak diharapkan. Yang penting imbangi juga dengan melakukan gaya hidup sehat.
ReplyDeleteMasyaAllah sehat terus mbak sama adek bayi, baca ini jadi optimis mau hamil lagi, usia ku masih 33, masih aman kali yah untuk nambah baby 1 lagi
ReplyDeleteturut berbahagia untuk kehamilannya mba sarrahgita, semoga sehat selalu bersama cadebay. izin yah mba share tulisannya untuk temanku yang sedang program hamil diusia cantik 40 tahun
ReplyDeleteMasya ALlah, sedang program hamilkah mbak? Ternyata NIPT penting juga dilakukan untuk memastikan semua baik-baik saja ya, mbak. Sehat selalu mbak
ReplyDeleteWahhh selamat atas kehamilannya.. semoga sehat-selalu ibu dan bayinya ya...
ReplyDeletedi usia kepala 4 memang butuh banyak persiapan untuk hamil. Tapi dengan persiapan yang matang dan baik pasti bisa melalui proses kehamilan dengan baik dan tetap sehat.
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .