Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas individu agar selalu berkembang menjadi lebih baik lagi.
Salah satu usaha yang dilakukan pada pendidikan ini yaitu dengan mendewasakan peserta didik dengan mentransfer value atau nilai kehidupan yang ada sehingga fokus utamanya tidak hanya mentransfer pengetahuan.
Meskipun pendidikan kini sudah berjalan lintas ruang dan waktu dengan pendidikan berbasis online yang menarik.
Mulai dari penggunaan web classroom, video pembelajaran dengan berbagai gambar seperti gambar guru sedang mengajar, serta portal-portal pembelajaran online lainnya.
Dalam prakteknya, bidang pendidikan di Indonesia bisa dikategorikan menjadi 3 jenis pendidikan.
Pendidikan tersebut antara lain pendidikan informal, formal dan non formal.
Namun ada salah satu yang akan dibahas lebih banyak kali ini yakni pendidikan non formal yang sebelumnya menjadi polemik karena nasibnya yang sempat terombang-ambing akibat kehilangan “rumah” hukum yang menaunginya.
Pendidikan Informal
Pendidikan informal merupakan aktivitas untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang dilakukan diluar lembaga pendidikan.
Pendidikan informal ini juga dapat disebut sebagai pendidikan keluarga karena dimulai dari keluarga dan akan selalu dilakukan di dalam lingkup keluarga.
Salah satu contoh pendidikan informal di lingkungan keluarga yakni dengan menanamkan value atau nilai yang dimiliki oleh keluarga.
Indikator pendidikan informal secara tradisional selalu terkait dengan adanya kemandirian dalam membangun interaksi.
Konsep pendidikan informal saat ini mulai bergeser ke arah model pembelajar sepanjang hayat.
Hal ini disebabkan karena anak dapat belajar tentang banyak hal dengan media yang melimpah ruah.
Tentu orang tua berperan dalam menyaring dan menjabarkan segala jenis informasi yang ada supaya anak tidak salah paham terhadap informasi tersebut.
Jika pada model tradisional, guru sebagai satu-satunya sumber informasi dan role model, saat ini anak memiliki role model yang beragam.
Contoh pendidikan informal yang dilakukan di masyarakat saat ini adalah homeschooling.
Homeschooling merupakan pendidikan anak yang dilakukan di rumah yang bertujuan pada kebutuhan anak dan kondisi keluarga untuk mengembangkangkan potensi yang ada.
Homeschooling sendiri telah diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah lulus ujian kesetaraan yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Pendidikan Formal dan Non Formal
Pendidikan formal merupakan jenis pendidikan umum yang diakui di masyarakat.
Pendidikan formal ini dilakukan pada lembaga pendidikan seperti sekolah dan tempat les yang berkaitan dengan tujuan akademis.
Karakteristik tipe pendidikan ini bersifat terstruktur dan berjenjang, memiliki peserta didik yang setara, menekankan peningkatan intelektual, waktu pendidikan yang terjadwal, memiliki proses evaluasi yang sistematis dan cenderung tidak fleksibel.
Pendidikan non Formal merupakan pendidikan yang mendampingi pendidikan formal secara fungsi namun berjalan dengan karakteristik yang lebih fleksibel.
Pendidikan non formal tidak hanya berkutat di sekolah namun juga dapat dilakukan dimanapun selama ada pengajar dan pembelajar.
Proses evaluasi juga dilakukan secara berjenjang dan terjadwal sehingga capaiannya setara dengan pendidikan formal.
Kursus aplikasi membuat video pembelajaran merupakan salah satu contoh pendidikan non formal yang sangat dibutuhkan saat ini.
Peran Pendidikan Non Formal Di Indonesia
Peran pendidikan non formal dirasakan manfaatnya dalam mendukung proses pendidikan formal.
Cakupan pendidikan non formal meliputi pemberdayaan perempuan, kepemudaan, keterampilan, pelatihan kerja, kecakapan hidup hingga pendidikan anak usia dini.
Fungsi pendidikan non formal sendiri sebagai penambah, pengganti dan pelengkap pendidikan formal.
Sedangkan manfaat pendidikan non formal yakni sebagai pendukung dalam pengembangan kepribadian dan aktualisasi diri untuk menghadapi tantangan hidup yang lebih baik.
Pendidikan non formal dirasa lebih fleksibel dibandingkan pendidikan formal sehingga dapat digunakan sebagai salah satu upaya peningkatan minat bakat yang terarah.
Disebut terarah karena fokus utama pengembangan minat dan bakat dapat dipilih sesuai kehendak masing-masing individu.
Tujuannya tentu untuk mengembangkan kemampuan seseorang dengan lebih tajam sesuai bidang yang disukai.
Hal ini dirasakan berbeda dengan pendidikan formal yang memberi pemahaman mengenai banyak bidang keilmuan sehingga kurang terarah.
Perbedaan inilah yang membuat pendidikan formal dan non formal perlu berjalan berdampingan atau mendukung satu sama lain.
Salah satu contoh pendidikan non formal yang berguna untuk mendukung sistem pendidikan formal adalah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Adanya PAUD tentu mempengaruhi kesiapan anak dalam pembelajaran di jenjang yang lebih tinggi.
Untuk mendukung peningkatan mutu, pemerintah berupaya menyalurkan bantuan agar PAUD dapat dinikmati oleh setiap anak masyarakat Indonesia.
Akses PAUD yang lebih merata dinilai dapat membantu tiap keluarga untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang setara sehingga kemampuan anak pun diharapkan dapat meningkat dan dapat mengikuti arus kehidupan saat ini.
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .