Tak dimungkiri kata investasi memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan tertentu. Ya saat ini banyak sekali orang yang tertarik untuk berinvestasi.
Namun faktanya banyak diantara mereka yang belum memiliki literasi keuangan yang cukup tentang apa itu investasi dan bagaimana cara berinvestasi yang baik agar mencapai hasil yang maksimal.
Investasi adalah sebuah aktivitas menyimpan atau menempatkan dana pada periode tertentu.
Dengan harapan penyimpanan tersebut akan menimbulkan keuntungan atau peningkatan nilai investasi.
Jenis Investasi Populer di Indonesia
Ada beberapa jenis investasi yang cukup popular di Indonesia.
Yaitu investasi emas, investasi reksadana, investasi saham, investasi deposito berjangka, investasi obligasi, investasi property, investasi pertanian hingga investasi peternakan.
Dan sebagai orang awam dari beberapa jenis investasi yang disebutkan di atas, pengetahuan saya tentang saham masih relatif minim.
Hingga sejak dua tahun terakhir ini investasi saham kembali marak dan digemari hingga menjadi tren.
Bahkan muncul banyak penawaran belajar saham untuk pemula yang menarik perhatian calon investor termasuk kaum milenial.
Tipe Investor
Bicara investasi tentu erat kaitannya dengan investor. Maka secara garis besar investor dapat diartikan sebagai seseorang atau perseroan yang menanamkan sejumlah modal.
Dan mengharapkan sebuah keuntungan atau imbal hasil dari investasi yang sudah dilakukan.
Investor terdiri dari 3 tipe yaitu :
1. Investor tipe konservatif
Orang yang termasuk ke dalam tipe investor konservatif biasanya memilih produk investasi dengan profil risiko rendah seperti tabungan, deposito, reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap.
2. Investor tipe moderat
Investor tipe moderat memilih produk investasi dengan profil risiko menengah seperti reksadana campuran.
3. Investor tipe agresif
Investor tipe agresif merupakan tipe investor yang masuk ke dalam kategori profil resiko tinggi dan memilih produk dengan high risk high return seperti reksadana saham, saham, forex ataupun crypto.
Dan dari ketiga tipe investor diatas saya termasuk ke dalam kategori investor tipe konservatif.
Hasil tersebut saya ketahui setelah mengisi kuisioner profil risiko ketika akan membuka rekening reksadana sekitar 5 tahun yang lalu.
Nah walaupun profil risiko saya menyebutkan bahwa saya bukan orang yang cocok untuk berinvestasi saham.
Di tahun 2022 ini saya tertarik untuk mencari tahu tentang apa itu saham sebagai bagian dari resolusi saya yaitu untuk menambah literasi di bidang keuangan.
Berkenalan dengan Saham Melalui Aplikasi Stockbit
Ada banyak hal-hal mendasar tentang saham lainnya yang belum saya ketahui.
Seperti apa itu sebenarnya saham. Berapa banyak uang yang harus dimiliki untuk bisa mulai berinvestasi saham dan masih banyak lagi.
Saham adalah surat tanda bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.
Dan setiap orang bisa mulai berinvestasi saham dengan nominal uang mulai seratus ribu rupiah.
Di dunia saham juga terdapat beberapa istilah umum seperti pasar modal, Bursa Efek Indonesia (BEI), KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).
Hingga istilah khusus seperti Stock Split (pemecahan nilai nominal saham menjadi lebih kecil dengan rasio tertentu), Rights Issue (hak memesan efek terlebih dahulu) dan sebagainya.
Nah pengetahuan dasar tentang saham tersebut saya peroleh dari sebuah aplikasi saham bernama Stockbit.
Jujur saya seneng banget ketika tahu ada aplikasi ini. Aplikasi yang bisa diunduh melalui playstore atau app store dan bisa digunakan untuk belajar saham sekaligus berinvestasi.
Untuk menggunakan aplikasi Stockbit kita tinggal mendaftar secara gratis, dengan cara mengisi data pribadi dan melampirkan KTP sebagai bagian dari proses verifikasi.
Belajar Saham untuk Pemula di Stockbit Academy
Bagi para pemula yang ingin belajar saham dari nol, di aplikasi Stockbit terdapat sebuah fitur yang bernama Stockbit Academy.
Stockbit Academy bisa diakses secara gratis dan memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk belajar saham dari nol secara professional dari mentor yang telah berpengalaman.
Stockbit berfokus pada 2 aspek utama yaitu pengalaman berinvestasi serta pengetahuan pengguna mengenai saham dan pasar modal.
Di aplikasi Stockbit juga ada dua fitur lainnya yang menarik perhatian saya, yaitu Stockbit Stream dan Stockbit Virtual Trading.
Stockbit Stream merupakan sebuah forum sosial yang bisa digunakan untuk berdiskusi sekaligus memperoleh informasi yang relevan seputar saham.
Tampilannya seperti halaman media sosial. Jadi kita bisa membuat status dan membuat komentar.
Namun yang membedakan tema yang dibahas seputar dunia saham.
Sedangkan Stockbit Virtual Trading bisa digunakan untuk berlatih investasi saham melalui simulasi.
Kita bisa berlatih dan menguji strategi investasi tanpa risiko dengan uang virtual senilai Rp 100 juta.
Ya untuk pemula ada baiknya calon investor belajar trading dulu sebelum terjun ke real trading.
Oya di menu Stockbit Academy juga terdapat quiz yang bisa kita ikuti agar kita mengetahui sejauh mana pengetahuan kita tentang saham.
Dan ga usah khawatir memilih jawaban yang salah. Karena kita akan diberi tahu apa jawaban sebenarnya yang dilengkapi dengan penjelasan.
Jujur sebagai pemula saya merasa terbantu karena informasi seputar saham disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami.
Beberapa informasi disampaikan melalui tayangan video. Sehingga terkesan lebih interaktif.
5 Hal yang Perlu Diketahui Investor untuk Bisa Memulai Berinvestasi Saham
Mengutip dari Stockbit.com berikut ini 5 hal yang perlu diketahui investor untuk bisa memulai berinvestasi saham :
• Investor perlu membuka akun pada sekuritas untuk memperoleh rekening dana nasabah. Rekening tersebut digunakan untuk mentransfer atau menarik dana pada akun yang kamu miliki.
• Sekuritas adalah institusi yang menyediakan platform untuk bertransaksi saham, seperti Stockbit.
• Satuan jumlah saham emiten yang diperdagangkan di BEI dinamakan lot, di mana satu lot terdiri atas 100 lembar saham emiten.
• Harga saham yang ditampilkan di Stockbit, aplikasi sekuritas, maupun kanal informasi lainnya merupakan harga per lembar saham.
Sedangkan investor harus membeli minimal 1 lot atau kelipatannya, sehingga harga saham yang tertera di Stockbit dikalikan dengan 100 lembar saham.
• Setiap sekuritas mengenakan biaya transaksi (transaction fee) berupa fee beli dan fee jual.
Kita bisa mencari tahu transaction fee yang dikenakan suatu sekuritas sebelum membuka rekening saham.
Transaction fee dapat di cek melalui website atau aplikasi masing-masing sekuritas.
Transaction fee di Stockbit |
Kelebihan Investasi Saham Melalui Stockbit
1. Proses daftar di aplikasi Stockbit dilakukan secara online 100% tanpa minimum deposit.
Akun rekening akan diproses secara digital tanpa harus mengirim dokumen fisik. Proses registrasi membutuhkan waktu sekitar 1x24 jam
2. Mudah digunakan
Didesain secara khusus sehingga investor dapat mulai berinvestasi tanpa menggunakan cara manual. Tinggal swipe-order-done
3. Keamanan generasi terbaru
Dilengkapi dengan teknologi keamanan canggih menggunakan finger print dan face ID.
4. Keamanan dana terjamin
Semua dana akan disimpan di rekening terpisah di RDN (Rekening Dana Nasabah) atas nama investor sehingga tidak dapat disalahgunakan oleh orang lain.
5. Didukung oleh personal customer support.
Tersedia tim khusus yang akan melayani melalui fitur live chat.
Kesimpulan
Apabila tertarik untuk belajar saham, silahkan manfaatkan aplikasi saham yang tersedia sebagai tools untuk menambah pengetahuan.
Dan menurut saya aplikasi saham Stockbit ini merupakan pilihan yang tepat apabila digunakan sebagai sarana belajar saham untuk pemula.
Karena bahasa yang digunakan mudah dipahami dan Stockbit mengusung visi mulia bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan literasi keuangan.
Namun perlu diketahui bahwa sebelum terjun ke dunia saham sebaiknya kita membekali diri dengan pengetahuan dan skill yang cukup. Salah satunya adalah skill dalam menganalisa saham.
Dalam hal ini aktifitas saham harus melalui tahap analisis karena yang namanya investasi pasti ada untung dan ada rugi.
Ingatlah bahwa investasi saham merupakan investasi jangka panjang.
Investasi jangka panjang adalah penanaman aset atau modal yang membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan keuntungan.
Lama waktu yang dibutuhkan umumnya sepuluh tahun bahkan hingga 15 tahun.
Dan para mentor di bidang investasi mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada rumus investasi yang pasti untuk semua orang.
Karena tiap orang pasti punya kondisi dan tujuan keuangan serta profil risiko yang berbeda-beda.
Sumber foto : stockbit.com
Infografis : sarrahgita
2 Comments
Makasih tambhan ilmunya.
ReplyDeleteD engan senang hati ka, semoga bermanfaat :)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .