Rutin baca buku adalah salah satu resolusi yang ingin saya capai di tahun 2021 ini. Ya saya merasa kalo saya udah jarang banget baca buku.
Yang saya ingat buku bacaan yang terakhir saya baca adalah buku novel karya Dewi Lestari yang berjudul Aroma Karsa. Buku tersebut saya pinjam dari sebuah perpustakaan umum favorit saya yang berlokasi di jalan Lombok, Bandung.
Sejak beberapa tahun terakhir saya memang lebih memilih untuk meminjam buku ke perpustakaan daripada membeli buku. Dengan alasan supaya saya tetap bisa membaca buku tanpa harus menumpuk buku-buku tersebut di rumah.
Koleksi buku yang saya miliki mayoritas sudah saya sumbangkan ke orang yang lebih membutuhkan seperti ke tukang rongsok (khusus buku & majalah yang sudah tidak saya baca lagi) dan ke salah seorang teman yang sedang merintis membuka perpustakaan mini di dekat tempat tinggalnya (khusus buku anak dan buku edukasi).
Dan sejak pandemi Corona datang saya udah hampir ga pernah mampir ke perpustakaan untuk membaca dan meminjam buku. Padahal membaca buku adalah salah satu bentuk me time saya. Huhu.
Ikut Challenge Baca Buku Tapi Ga Punya Buku Bacaan
Ngomongin soal resolusi ingin bisa rutin baca buku, di akhir bulan Desember 2020 saya bergabung dengan sebuah grup WhatsApp yang memberikan beberapa tantangan menarik untuk para anggotanya.
Tantangan tersebut berupa tantangan rutin berjalan kaki (walking challenge), tantangan rutin minum air putih (drinking water challenge), hingga tantangan rutin membaca buku (reading challenge) serta tantangan lainnya yang tujuannya untuk memacu diri kita supaya menjadi lebih baik.
Wah kebetulan nih. Saya pun jadi merasa terdorong dan semangat untuk ikut berpartisipasi dalam tantangan tersebut. Dan saya ingin mulai dengan tantangan membaca buku.
Di grup tersebut disebutkan bahwa dalam satu hari tiap peserta ditantang untuk bisa baca buku minimal satu judul buku. Eh tapi, gimana ya caranya supaya saya bisa rutin baca buku minimal satu judul buku dalam satu hari sementara saat ini saya ga punya buku untuk dibaca. Hmm.
Photo by Perfecto Capucine from Pexels | Edited using Canva by Gita Sarrah |
Berlangganan Aplikasi Gramedia Digital
Hingga suatu hari salah seorang teman menyebut salah satu nama aplikasi buku digital yang bernama Gramedia Digital.
Sebuah aplikasi baca buku online yang bisa kita install di smartphone dan didalamnya terdapat ribuan judul buku yang bisa kita akses dengan cara berlangganan (monthly subscribed).
Nah di aplikasi Gramedia Digital ini terdapat empat pilihan paket dengan koleksi berbeda sesuai kebutuhan pembaca, yaitu :
- Fiction Premium Package – Rp 45.000/bulan
- Non- Fiction Premium Package - Rp 45.000/bulan
- Kids Premium Package - Rp 45.000/bulan
- Full Premium Package – Rp 89.000/ bulan
Dan jujur saya baru tahu lho..kalo khusus untuk tipe Full premium package ternyata bisa diakses oleh maksimal lima perangkat smartphone. 😍😍
Jadi biaya Rp 89.000 tersebut bisa dibagi lima. Per orangnya cukup bayar Rp 17.800 gitu. Wih terjangkau banget khan? Harga segitu untuk 30 hari worthed banget ga sih #yeay 😘
Dan akhirnya saya pun bergabung dengan teman lainnya untuk sama-sama berlangganan aplikasi Gramedia Digital.
Plus Minus Menggunakan Aplikasi Gramedia Digital
Setiap aplikasi tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitupun dengan aplikasi Gramedia Digital ini. Setelah berlangganan aplikasi Gramedia Digital selama satu bulan, ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang saya rasakan yaitu :
Kelebihan
- Saya bisa membaca buku kapan saja dan dimana saja. #bacajadilebihmudah
- Dalam satu bulan saya bisa membaca banyak judul buku sesuai keinginan.
- Kita bisa mengakses tak hanya buku bacaan, tapi juga ada majalah, surat kabar dan tabloid yang berasal dari berbagai penerbit.
Kekurangan
- Kita harus tahu judul buku yang ingin dibaca, karena kalo search dari kategori tidak terlalu membantu.
- Ketika membaca saya harus men-swipe layar smartphone sementara jumlah halaman buku yang saya baca mencapai ratusan halaman. Dan itu bisa bikin tangan lumayan pegal hehe. Kabarnya sebelumnya pembaca cukup menyentuh layar untuk membuka halaman, dan itu lebih user friendly (kayak aplikasi buku digital sebelah) tapi ga tau kenapa sekarang berubah jadi harus di swipe.
- Sensasi membaca buku dari buku langsung dengan baca buku via layar smartphone memang berbeda. Kalo disuruh milih kayaknya saya lebih suka baca buku secara fisik deh. Menurut saya megang lembaran kertas di buku sama swipe layar smartphone itu rasanya beda banget.
Judul Buku Yang Selesai Saya Baca di Bulan Januari 2021 Melalui Aplikasi Gramedia Digital
- Hypnotic Diary Diet – Dewi Hughes
- Resign - Almira Bastari
- Winter In Tokyo – Ilana Tan
- Food Rules – Pedoman Bagi Para Penyantap Makanan – Michael Pollan
- A Very Yuppy Wedding – Ika Natassa
- Diet Kenyang dengan Cooking Hypnotheraphy _Dewi Hughes
- The Architecture Of Love- Ika Natassa
- Money Therapy – Irma Rahayu
- Good Bye Things – Fumio Sasaki
- Generasi 90 an – Marchella fp
- 99 + Wonderful Mind – Dewi Hughes
- Ganjil Genap – Almira Bastari
Judul Buku Yang Udah Di-download Tapi Belum Selesai Dibaca
- OCD 2.0 Wolverine – Deddy Corbuzier
- Kocok - Uncut, The Untold Stories of Arisan Ladies - Nadia Mulya & Joy Roesma
- Instagram Marketing Untuk Pemula – Jefferly Heluanthusonfri
- Nudge : Memperbaiki Keputusan Tentang Kesehatan, Kekayaan dan Kebahagiaan – Richard H. Thaler & Cass R. Sunstein
- Atomic Habits- Perubahan Kecil Yang Memberikan Hasil Luar Biasa – James Clear
- Balada si Roy – Gol A Gong
- 10 Langkah Menjadi Financial Planner Untuk Diri Sendiri Khusus Ibu Rumah Tangga – Nadia Moeliyono & Iin Susanto
- Fomo : Fear Of Missing Out – Patrick J. McGinnis
Kesimpulan
Hadirnya teknologi aplikasi buku digital memang memudahkan kita untuk membaca. Tanpa harus membeli buku, pergi ke toko buku atau perpustakaan dan tanpa harus menumpuk buku di rumah. Kita cukup download aplikasinya dan berlangganan bulanan.
Dan ada banyak sekali pilihan aplikasi buku digital yang bisa kita pilih sesuai kebutuhan. Bahkan yang gratis juga ada kok. kayak Ipusnas misalnya. Ipusnas ini merupakan aplikasi buku digital milik pemerintah Republik Indonesia.
Dan tentu saja setiap aplikasi memiliki sistem yang berbeda. Untuk aplikasi Ipusnas dalam satu hari pembaca bisa pinjam maksimal tiga judul buku dan satu buku aktif selama tiga hari.
Well, bagaimana pendapat teman-teman yang udah pernah menggunakan aplikasi buku digital ini. Is it yes or no? Trus share juga dong aplikasi buku digital lain yang menurut kalian recommended?
11 Comments
Lagi hits banget ini, Kak, Gramedia Digital karena terbilang murah, cuma 45 ribuan sudah bisa akses fiksi bebas. Beberapa teman keranjingan baca buku digital karena promo menariknya. Kalau aku sih ya sesekali baca buku di aplikasi, tapi masih nyaman di buku cetak karena mata dan usia hehe. Mata minus jadi ga kuat menatap layar gawai lama-lama. Namun enaknya jadi lebih murah sih aplikasi digital, juga ramah lingkungan ga perlu pakai kertas.
ReplyDeleteSekarang saya juga lebih suka baca buku digital, Karena gak riweuh dan berat bawa buku cetak
ReplyDeleteAplikasi Gramedia lebih menarik karena bisa diunduh ya?
iya Ambu..bukunya bisa diunduh..jadi bisa kita baca kapan aja tanpa koneksi internet (offline mode) tapi kalo udah berhenti berlangganan filenya ga bisa dibuka lagi hehe
Deletemeski maaih suka buku fisik, tapi saat ini baca nuku digital itu kebutuhan lho
ReplyDeletelebih praktis dan banyak referensinha
Aku juga langganan Gramdig, teteh..
ReplyDeleteTapi kecepatan membacaku, huhuu...bikin terharu saking lamanya.
Kayanya bulan Januari berhasil melalap satu buku fisik aja deeh...sedangkan antrian di Gramdig uda banyak banget.
Aplikasi Gramedia Digital ini menarik ya mbak. HArga yang ditawarkan juga terjangkau. BAnyak pilihan yang bisa kita baca melalui aplikasi ini.
ReplyDeleteaku sdh lama penasaran dengan apk ini, tapi gak keburu. karena lebih byk pegang laptop drpd hp. baca ipusnas aja bolakbalik pinjam ulang
ReplyDeleteAku sih yess banget, mbak baca buku pakai perpustakaan digital ini. Bahkan tahun kemarin rata-rata buku yang aku baca itu dari ipusnas dan perpustakaan semua. Heu
ReplyDeleteDengan adanya digital memudahkan kita membaca dan lebih irit anggaran
ReplyDeletebaru tau kalau gramedia juga menyediakan langganan buku.. thanks buat ulasannya yaa, mba. kalau aku sebetulnya lebih suka baca buku fisik tapi buku online itu memudahkan jadi bisa baca kapanpun
ReplyDeleteKita kayaknya bergabung di grub WA yg sama ya mba :D. Tapi selama ini aku cuma ikutan yg challenge membaca, yg walking dll ga ikutan :D.
ReplyDeleteAku sendiri punya target membaca di THN ini 54 buku, artinya seminggu 1 buku. Dan harus ditulis reviewnya di IG. Dgn begitu aku jd rutin baca. Bener2 baca Krn reviewnya pun hrs aku tulis.
Cm memang aku LBH suka buku fisik. Mungkin Keikut papa yg punya perpustakaan pribadi di rumah. Dan akupun pengen bangettttt punya perpustakaan sendiri. Makanya 1 ruangan di rumah aku bikin hanya utk tempat membaca.
Buku digital aku msh mau baca, tp memang sesekali Anam makanya aku LBH suka download ipusnas yg mana bukunya gratis, drpd Gramedia digital. Krn sbnrnya tiap bulan aku pasti beli buku fisik juga mba :D. Itu kenapa ga kepengen yg digital.
Tapi apapun, mau fisik ato digital, yg penting membacanya ttp rutin ;).
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .