sarrahgita.com - Apabila mendengar tentang kata sejarah, apa sih yang terlintas di benak man-teman? Mungkin sebagian besar dari kita akan menjawab kalo sejarah itu identik dengan masa lalu. Sesuatu yang sudah terjadi di masa lampau, memiliki sebuah nilai cerita dan kemudian menjadi kenangan. Well, hal tersebut tidak salah namun tidak juga sepenuhnya benar.
Sebenernya sejarah itu meliputi masa lalu, masa sekarang dan juga masa depan lho. Karena ketiga dimensi waktu tersebut menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan karena peristiwa yang sudah terjadi pada masa lampau akan berpengaruh terhadap apa yang terjadi pada masa sekarang dan peristiwa saat ini akan menjadi acuan dari peristiwa yang akan datang. Namun rupanya tidak semua peristiwa yang terjadi pada masa lampau menjadi suatu sejarah bagi manusia.Hmm..
Dari Sejarah Ke Mata Uang
Ngomongin soal sejarah khususnya sejarah tentang mata uang republik Indonesia yaitu rupiah. Sebelumnya tak pernah terpikir sedikitpun oleh saya, siapa saja tokoh penting yang terdapat di lembaran uang rupiah.
Dari sekian banyak pecahan mata uang rupiah, yang saya ingat jelas hanyalah dua sosok bersejarah Indonesia yang ada di uang pecahan seratus ribu yaitu Presiden RI pertama, Ir. Soekarno serta wakil presiden Mohamad Hatta hehe. Sedangkan tuk pecahan lainnya saya cenderung tak tahu dan bahkan tak pernah mencari tahu.
Adalah kang Asep Kambali, seorang sejarawan sekaligus founder Historia Indonesia yang tempo hari bercerita tentang peran penting mata uang dalam sejarah republik Indonesia. Dan seolah mengingatkan saya kembali untuk jangan pernah sekali-kali meninggalkan sejarah (Jasmerah).
Jasmerah adalah semboyan terkenal yang diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya yang terakhir pada hari ulang tahun republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1966.
Uang rupiah erat kaitannya dengan sejarah karena melalui uang rupiah kita bisa berkenalan dengan berbagai sosok pahlawan berjasa Indonesia. Yang nama-namanya mungkin jarang kita kenal seperti nama pahlawan lainnya yang sering disebut di pelajaran sejarah saat masih sekolah dulu.
Sebut saja seperti Ir.H. Djuanda Kartawidjaja. Gambar wajah beliau terdapat di lembar biru uang pecahan Rp 50.000. Beliau adalah perdana menteri Indonesia ke 10 sekaligus terakhir. Ia menjabat dari 09 April 1957 hingga 09 Juli 1959. Setelah itu ia menjabat sebagai menteri keuangan dalam kabinet kerja I.
uang 50 ribu rupiah : foto liputan6.com |
Dr.Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi. Gambar wajah beliau terdapat di lembar depan uang Rp 20.000. Beliau yang lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi adalah seorang politikus, jurnalis dan guru dari Sulawesi Utara. Ia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang juga sering disebut sebagai tokoh multidimensional.
Ada juga Frans Kaisiepo. Kalo mendengar namanya mungkin terdengar sedikit asing, namun foto beliau yang terpampang di halaman depan lembar uang Rp 10.000 tersebut dikenang sebagai pahlawan nasional Indonesia dari Papua. Frans terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua.
Dr.K.H Idham Chalid. Beliau adalah pahlawan dari Kalimantan Selatan. Gambar wajah beliau terdapat di lembar depan uang pecahan Rp 5000. Dan beliau merupakan salah satu politisi Indonesia yang berpengaruh pada masanya. Ia pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri Indonesia pada cabinet Ali Sastroamidjojo II dan kabinet Djuanda. Ia juga pernah menjabat sebagai ketua MPR dan ketua DPR.
uang 5 ribu rupiah | foto : liputan6.com |
Moh Husni Thamrin, pernah ga sih memperhatikan gambar wajah yang ada di uang kertas lembar Rp 2000. Lembar uang yang sering kita berikan sebagai uang bayar parkir tersebut memuat gambar wajah Moh.Husni Thamrin. Ia adalah seorang perintis revolusi kemerdekaan Indonesia. Sebagai seorang politisi era Hindia Belanda, beliau kemudian dianugerahi gelar pahlawan Indonesia.
Dan masih ada 7 nama pahlawan lainnya yang terdapat di uang rupiah, kertas dan koin. Seperti Tjut Meutia (uang kertas Rp 1000), Mr. I Gusti ketut Pudja (uang logam Rp 1000). Letjen Tahi Bonar Simatupang (uang logam Rp 500), Dr. Tjipto Mangunkusumo (uang logam Rp 200), Prof Dr.Ir Herman Johannes (uang logam Rp 100) dan tentu saja Soekarno & Hatta (uang kertas Rp 100.000).
Belajar Sejarah Melalui IG Live Bersama Asep Kambali
Dari belajar sejarah melalui IG live bersama kang Asep saya mendapatkan banyak insight menarik tentang sejarah. Salah satunya adalah ketika Kang Asep mengulas sedikit cerita tentang kenapa pulau Sipadan Ligitan akhirnya ‘diserahkan’ oleh Indonesia kepada negara Malaysia pada tahun 2002 silam, dengan salah satu alasan karena ternyata uang yang beredar di kedua pulau tersebut adalah mata uang ringgit bukan rupiah. Hal tersebut menunjukkan bahwa mata uang berperan penting dalam peradaban sebuah sejarah.
Selain itu kang Asep juga bercerita tentang uang baru pecahan 75.000 rupiah yang diluncurkan bertepatan dengan hari ulang tahun RI yang ke 75 tahun yaitu pada tanggal 17 Agustus 2020. Dimana beliau turut berperan serta sebagai salah seorang perumus dari peluncuran uang peringatan kemerdekaan (UPK) tersebut. Wahh keren ya.
Dan ada fakta menarik bahwa ternyata selain uang pecahan 75 ribu, sebelumnya BI sudah meluncurkan uang peringatan sebanyak 10 kali lho. Tiga kali diantaranya dikeluarkan untuk memperingati hari kemerdekaan NKRI. Diantaranya yaitu pada HUT RI ke 25 tahun, BI meluncurkan uang logam emas pecahan Rp 25 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10ribu, Rp 5ribu dan Rp 2 ribu serta uang logam perak pecahan Rp 1000, Rp 500, Rp 250 dan Rp 200.
Sedangkan pada HUT kemerdekaan RI ke 45 tahun, BI meluncurkan uang logam emas dalam pecahan besar yaitu pecahan Rp 750ribu, Rp 250 ribu dan Rp 125 ribu. Begitupun di HUT kemerdekaan RI ke 50 tahun, yang diluncurkan adalah uang logam emas dalam pecahan pecahan besar yang tidak beredar di masyarakat luas yaitu pecahan Rp 850ribu dan Rp 300ribu.
Sekilas Tentang Asep Kambali dan Komunitas Historia Indonesia
Membahas tentang sejarah nyatanya ga butuh waktu sebentar. Terbukti durasi kurang lebih satu jam membahas tentang Asyiknya Belajar Sejarah #MeAndInspiringOne via IG live bersama kang Asep Kambali membuat saya ingin tahu lebih banyak mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sejarah lainnya.
Mungkin waktu sekolah dulu saya tidak tertarik sama sekali dengan mata pelajaran sejarah. Namun seiring bertambahnya usia dan berjalannya waktu, buat saya hal-hal yang berkaitan dengan sejarah itu memiliki magnet tersendiri yang menarik untuk diikuti sebagai tambahan pengetahuan.
Baca juga : Pengalaman Ikut Tour Sejarah Bersama Komunitas Geostrategy Study Club Indonesia
Apalagi sekarang belajar sejarah bisa dilakukan dimanapun melalui media yang beragam. Seperti melalui media sosial dan melalui komunitas khusus sejarah.
Kang Asep yang seorang sejarawan (lulus sarjana jurusan Sejarah dari Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2007) sekaligus aktivis pelestarian sejarah dan budaya ini pun sudah mendirikan sebuah komunitas bernama Historia Indonesia sejak tahun 2003.
Dengan komunitasnya itu kang Asep ingin mengajak kembali generasi muda untuk mencintai bangsa dan negaranya melalui pemahaman serta penghargaan terhadap peninggalan sejarah dan budaya Indonesia. Surprisingly jumlah anggota komunitas Historia Indonesia sampai saat ini mencapai lebih dari 24.500 orang tersebar di seluruh penjuru negeri bahkan hingga keluar negeri. Hal tersebut menunjukkan bahwa betapa banyaknya orang yang tertarik pada sejarah.
Info lebih lengkap mengenai komunitas Historia Indonesia bisa diakses melalui website komunitashistoria.com atau ikuti juga akun social media-nya di akun instagram @komunitashistoria atau twitter @komunitashistoria.
Oya selain itu komunitas Historia Indonesia juga sudah memiliki aplikasi sendiri lho. Aplikasi komunitas Historia Indonesia (KHI) yang bisa diakses melalui smartphone oleh seluruh pejuang sejarah #HistoriaWarriors yang berada dimanapun tanpa mengenal batas ruang dan waktu.
Salam Jasmerah !
Referensi :
https://www.wikipedia.org
https://m.liputan6.com/bisnis/read/4107175/12-pahlawan-yang-gambarnya-tercetak-di-uang-rupiah
https://soalnanti.blogspot.com
19 Comments
aku juga nyimak IG TV Teh Ani
ReplyDeleteSeruuu banget.
Sejarah bakal menyenangkan kalo yg ngajak Kang Asep yah.
iya seru ya Mba..jadi ga berasa lagi belajar sejarah hehe
DeleteBelajar sejarah sekarang jadi bisa lebih mudah ya Mba? Teknologi bisa mendukung belajar sejarah jadi lebih menyenangkan, sekalipun itu lagi main IG tapi bisa untuk belajar...
ReplyDeleteUdah nggak ada alasan lagi untuk malas ini sih..
Betul sekali mba Cindi..di jaman digital seperti sekarang kalo mau belajar sejarah udah ga mesti maen ke museum atau perpustakaan lagi kayak jaman dulu :)
DeleteAku juga suka sejarah, Mbak. Padahal dulu kuliahnya sastra Inggris, sekarang malah gemar berburu buku sejarah. Asyik banget gitu dapat insight dari kejadian masa lalu. Benar kata KHI bahwa masa depan itu bisa siapkan dari pengalaman masa lalu, bisa dicontoh biar ga terulang lagi seumpama itu buruk.
ReplyDeleteTernyata dari uang tersimpan sejarah panjang ya, ga semua juga saya ketahui loh. Rata-rata dijadikan nama tempat umum ya karena peran mereka memang besar. Jadi pengin kepoin akun KHI. Makasih infinya :)
iya ternyata belajar sejarah itu menyenangkan ya.. Saya juga dulu termasuk yang ga tertarik sama pelajaran sejarah tapi ternyata saya baru sadar kalo pelajaran sejarah itu ternyata mengasyikkan. Masama mas Rudi :)
DeleteJasmerah, setuju banget. Banyak hal yang bisa kita ambil dari sejarah. Yang kita punya sekarang belum tentu lebih baik, terutama berbagai kemajuan digital saat ini.
ReplyDeleteZaman sekolah aku juga belajar sejarah mata uang dan disuruh lihat dong uang zaman dulu di museum. Nanti mau lihat Aplikasi komunitas Historia Indonesia juga deh buat nambah pengetahuan
ReplyDeletekalo di sekolah dulu pelajaran sejarah itu yg paling bikin ngantuk, sejajar dg biologi, bahasa indo, ppkn.
ReplyDeleteeh pas dah gak sekolah ternyata justru sejarah itu menarik, bahasa dan ppkn penting banget. cocoklah ada komunitas model ini ya, sesuai kebutuhan zaman.
Sejarah itu penting loh untuk mempertimbangkan keputusan yang baik untuk diambil masa kini #eaa 😎
ReplyDeleteSungguh bersyukur bangsa Indonesia mengenal pahlawannya melalui pecahan rupiah ya?
ReplyDeleteBandingkan negara lain seperti AS yang cuma memasang satu wajah
Betul sekali ambu..salah satu bentuk penghargaaan negara kita Indonesia pada para pahlawannya diwujudkan dengan memasang foto mereka di mata uang rupiah :)
DeleteUis keren..boleh gabung gak? Aku memang suka sejarah. Tapi lebih suka tentang sejarah adat disuatu daerah
ReplyDeleteboleh banget dong kak..saya salut sama anak muda yang menyukai dan menghargai sejarah
DeleteSejarah selalu menyenangkan bagiku..jadi salah satu mapel dengan nilai tertinggi jaman sekolah dulu dan sempet bercita-cita pengen jadi arkeolog juga hihihi
ReplyDeleteWih mantap mba Dani cita-citanya ..jarang-jarang lho yang punya cita-cita sebagai arkeolog
DeleteWah keren nih, memaknai sejarah di masa sekarang dengan cara yang lebih modern, membuat lebih bisa diterima ya. Jadi pengen gabung nih kak...
ReplyDeletePenasaran sama apps Komunitas Historia.
ReplyDeleteAku suka sejarah kalau ditampilkan dari sisi yang menarik, teh..gak hanya dari buku dan kita baca, hehehe...aga ribet membayangkannya.
Kalau dari cerita begini, tampak lebih menyenangkan yaa..
Akhirnya selesai juga baca. Sejarah bisa dipelajari lewat uang. Makasi kak udah menuliskannya. Jadi tinggal kitanya mau rajin belajar sejarah atau enggak, secara udah ada komunitasnya buat belajar yang asyik bareng-bareng. yes, jasmerah ;)
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .