Sekitar bulan
Agustus 2019 lalu, seorang teman dari Makassar bersama keluarganya datang
berkunjung ke Bandung. Teman lama alias tetangga sebelah rumah ketika dulu saya
tinggal di Makassar.
Saat ini pembangunan jalur kereta api Makasar - Pare-pare sudah memasuki pembangunan segmen 3. Lintas Barru – Mandai sepanjang 62,5 km (September 2019).
Dan untuk bidang pariwisata, proyek pembuatan jalur kereta api Trans Sulawesi ini juga akan menghubungkan kota Manado hingga Makassar sepanjang kurang lebih 1513 km. Wow luar biasa ya.
Seolah tak
percaya karena akhirnya bisa bertemu lagi setelah 7 tahun tak bertemu. Kami pun saling
melepas rindu, bercerita tentang banyak hal. Mulai dari urusan keluarga, urusan pekerjaan
hingga membahas tentang situasi terkini di kota Makassar. Termasuk salah
satunya tentang lalu-lintas.
Tak hanya di kota Bandung, ternyata saat ini kemacetan lalu lintas sudah menjadi makanan sehari-hari di kota Makassar. Bahkan tingkat kemacetan
lalu-lintas di Makassar sudah hampir mirip dengan kemacetan di Jakarta ujar teman saya.
Wah saat ini kota Makassar pasti sudah banyak berubah ya.
Tak dapat
dipungkiri jumlah alat transportasi darat di Makassar terus meningkat setiap
tahunnya. Berbanding lurus dengan kebutuhan akan mobilitas yang tinggi. Yang
berkaitan dengan kegiatan ekonomi atapun pariwisata.
Dimulai
dengan hadirnya layanan transportasi taksi dan ojek online hingga kebutuhan akan fasilitas
layanan transportasi lainnya seperti kereta api.
Ya, saya baru
ngeh kalo di Makassar (khususnya pulau Sulawesi) belum memiliki alat
transportasi kereta api. Tak heran tempo hari teman saya meng-agendakan jadwal
khusus untuk jalan-jalan dari Bandung ke Jakarta menggunakan kereta api.
Sekalian
memberikan pengalaman naik kereta api untuk putrinya yang masih SMP (Sekolah
Menengah Pertama).
Kemenhub Bangun Proyek Jalur Kereta Api Dari Makassar Ke Pare-Pare
Pulau
Sulawesi terdiri dari 6 provinsi. Yaitu Sulawesi Selatan (Makassar), Sulawesi Utara
(Manado), Sulawesi Tengah ( Palu ), Sulawesi Barat (Mamuju), Sulawesi Tenggara (Kendari)
dan Gorontalo.
Jarak ke enam
provinsi tersebut relatif jauh. Sehingga untuk mencapainya dibutuhkan alat transportasi
udara yaitu pesawat terbang. Sebenarnya bisa juga sih menggunakan transportasi
darat, tapi waktu yang dibutuhkan jadi lebih lama. Bisa berhari-hari.
Sebagai salah satu provinsi yang paling berkembang di pulau Sulawesi, alat transportasi darat di kota Makassar pun relatif terbatas.
Hingga beberapa
waktu yang lalu saya mendengar sebuah kabar gembira. Bahwa Kemenhub (kementrian Perhubungan) RI siap membangun proyek
pembangunan jalur kereta api dari Makassar ke Pare-pare.
Sebuah alternatif transportasi yang lebih ekonomis karena lebih hemat dan tepat waktu.
Proyek
tersebut merupakan proyek strategis nasional yang dituangkan dalam Perpres
nomor 58 tahun 2017. Dan masuk ke dalam proyek Infrastruktur Prioritas
(peraturan Menko bidang perekonomian no 12 tahun 2015).
Jaringan
jalur kereta api Makassar – Pare-pare dibangun mulai pada tahun 2015 yang
dibagi menjadi 5 segmen.
Diawali dengan proses ground breaking pembangunan
jalur kereta api di desa Siawung, kecamatan Barru, kabupaten Barru pada 18 Agustus
2014.
Serta pemasangan rel pertama pada 13 November 2015 di desa Lalabata,
kecamatan Tanete Rilau.
Pemasangan rel disaksikan oleh dirjen perkereta apian kementrian perhubungan (Kemenhub) Hermanto Dwiatmoko dan Gubernur Sulawesi Selatan kala itu, Syahrul Yasin Limpo. |
Saat ini pembangunan jalur kereta api Makasar - Pare-pare sudah memasuki pembangunan segmen 3. Lintas Barru – Mandai sepanjang 62,5 km (September 2019).
Sebuah mega
proyek yang membutuhkan waktu dan dana yang tidak sedikit tentunya. Menteri
Perhubungan Budi Karya Sumadi pun optimis proyek ini bisa selesai sesuai target
yaitu pada bulan Agustus 2020 mendatang (bertepatan dengan HUT RI) sebagai
hadiah bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
Jalur Kereta Api Makassar – Pare-pare
Jalur kereta
api sepanjang kurang lebih 145 km ini merupakan tahap pertama dari pembangunan
jalur kereta api Trans Sulawesi dari kota Makassar menuju Pare-pare (Makassar –
Maros – Pangkep –Barru -Pare-pare).
Sebanyak 23
stasiun akan dibangun sebagai tempat pemberhentian kereta api. 23 jalur tersebut
terdiri dari :
1. Stasiun Tallo,
2. Stasiun Parangloe
3. Stasiun Mandai
4. Stasiun Maros,
5. stasiun Pute,
6. stasiun Lempangan,
7. stasiun Pangkajene,
8. Stasiun Bungoro
9. stasiun
Labakkang
10. stasiun Ma’rang,
serta stasiun Segeri, stasiun Mandale, stasiun Tanate
Rilau, stasiun Barru, stasiun Garongkong, stasiun pelabuhan Garongkong, stasiun
Takalasi, stasiun Soppengraja, stasiun Palanro, stasiun Malusetasi, stasiun
Kupa, stasiun Lumpue dan stasiun Soreang.
Sekilas Tentang Kota Pare-pare
Ngomongin
soal Pare-pare, walupun bukan merupakan kota tujuan wisata utama, Pare-pare
memiliki bagian dari sejarah sebagai kota tempat kelahiran presiden RI ke 3,
bapak BJ Habibie. Pare-pare berlokasi sekitar 150 km dari kota Makassar.
Saya pun jadi
ingat pengalaman tak terlupakan waktu pertama kali berkunjung ke Pare-pare.
Tanpa rencana, kami (saya, suami dan ibu mertua). melakukan perjalanan dadakan
ke Pare-pare.
Setelah
mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di Makassar, perjalanan kami
teruskan hingga tiba di Pare-pare.
Kami pun singgah sebentar untuk shalat maghrib dan makan malam. Dan kemudian
kami pulang kembali ke Makassar.
Menyusuri jalan aspal yang belum bagus dengan penerangan jalan yang seadanya. Kalo dipikir-pikir. Kayak kurang kerjaan ya.
Haha . Tapi seru juga sih dan jadi kenang-kenangan hingga sekarang.
Peran Transportasi Kereta Api Dalam Mendukung Ekonomi Dan Pariwisata di Makassar
Mudah-mudahan dengan dibangunnya jalur kereta api dari Makassar ke Pare-pare ini dapat memperlancar mobilitas masyarakat.
Yang mau pulang kampung ke berbagai daerah yang ada di sekitar Makassar jadi bisa lebih mudah dan lebih cepat.
Dan tentunya juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Jalur kereta api Makassar - Pare-pare terhubung dengan bandara internasional Hasanudin di Maros serta pelabuhan Garongkong di Barru.
Dan tentunya juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Jalur kereta api Makassar - Pare-pare terhubung dengan bandara internasional Hasanudin di Maros serta pelabuhan Garongkong di Barru.
Pengoperasian jalur kereta api ini rencananya akan melayani angkutan penumpang
dan barang sehingga menumbuhkan stimulus ekonomi bagi kawasan Timur Indonesia.
Dan untuk bidang pariwisata, proyek pembuatan jalur kereta api Trans Sulawesi ini juga akan menghubungkan kota Manado hingga Makassar sepanjang kurang lebih 1513 km. Wow luar biasa ya.
Jadi kelak
kalo mau jalan-jalan ke Manado dari Makassar, kita bisa punya pilihan
transportasi lain selain jalur udara.
Jalan-jalan ke Manado dari Makassar pake
kereta api. Karena banyak sekali tempat wisata menarik yang bisa kita kunjungi di Manado seperti Bunaken (wisata diving) dan wisata alam menarik lainnya (pantai & pulau). Asiik !
Oya buat man-teman yang doyan jalan-jalan intip deh akun sosmed @kemenhub151. Disana banyak informasi bermanfaat seputar alat transportasi yang ada kaitannya dengan kegiatan travelling 😘.
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .