Film Dua Garis
Biru, sebuah film yang sempat dianggap ‘kontroversial’ karena membahas sesuatu hal yang masih
cukup tabu di masyarakat kita yaitu tentang seks sebelum nikah di usia muda.
Awalnya saya sempat ragu tuk nonton film ini. Hingga akhirnya saya dibuat penasaran karena banyak orang yang memuji kalo film Dua Garis Biru is one of recommended movie of the year.
Film Dua Garis Biru dibintangi oleh Adhisty Zara (ex member JKT48) sebagai Dara dan Angga Yunanda sebagai Bima |
Dan setelah menonton langsung saya pun setuju sekali kalo film Dua Garis Biru adalah sebuah film yang penuh makna dan sarat akan pesan positif.
Film Dua Garis Biru juga dibintangi oleh Lulu Tobing (sebagai ibu Dara), Dwi Sasono (Ayah Dara), Cut Mini Theo (ibu Bima), Arswendy Swara (Ayah Bima) serta Rachel Amanda (kakak Bima)
Faktanya alur cerita dalam film bertema kehamilan remaja ini dikemas secara cerdas dan berhasil mematahkan segala 'tuduhan' yang sempat muncul kalo film ini 'dianggap' akan mengajarkan hal-hal berbau negatif.
Dan Berikut ini 7 Fakta Menarik Tentang Film Dua Garis Biru :
1. Skenario Film Dua Garis Biru sudah disiapkan sejak 9 tahun yang lalu.
Film Dua Garis Biru merupakan film hasil karya Gina S. Noer, seorang penulis skenario yang sudah menyiapkan skenario film ini sejak tahun 2010.
Rupanya waktu 9 tahun
tersebut ia butuhkan untuk merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi seorang
ibu, hingga memiliki sudut pandang dalam melihat masa depan Serta merasakan bagaimana
proses untuk menjadi dewasa dan bijak sebagai seorang ibu.
Sebuah proses perjalanan panjang yang melahirkan sebuah karya yang luar biasa ya.
Dua Garis Biru adalah film pertama yang disutradarai oleh Gina S. Noer dan berhasil menuai banyak pujian |
2. Film Dua Garis Biru hadir dengan terjemahan bahasa Inggris (English Subtitle).
Terjemahan
dalam bahasa Inggris ini ditujukan bagi para penonton yang tidak mengerti
bahasa Indonesia. Karena film ini berhasil mengundang antusias banyak orang termasuk warga asing yang ada di Indonesia.
Dan khusus untuk terjemahan bahasa Inggris ini hanya tayang di beberapa bioskop yang ada di kota Jakarta, Bali dan Batam saja.
Film ini memang berhasil mengundang perhatian banyak orang dan banyak orang asing yang tertarik untuk ikut menonton |
3. Film Dua Garis Biru masuk nominasi untuk 5 kategori film bioskop terpuji dalam Festival Film Bandung (FFB) 2019.
Congratulations buat para pemenang ! |
4. Film Dua Garis Biru sudah ditonton oleh lebih dari 2 juta orang di seluruh Indonesia.
Dari info terakhir total jumlah penonton
film Dua Garis Biru mencapai sekitar 2.500.000 orang lebih. Wow!
Gina S. Noer bersama produser film Dua Garis Biru, Chand Parwez Servia (Starvision) |
5. Film Dua Garis Biru berhasil mengaduk-aduk emosi.
Mulai dari perasaan sedih, kesal, marah hingga perasaan 'sedikit berdosa' pada orangtua sempat saya rasakan setelah menonton beberapa adegan singkat di film ini. Sejenak saya jadi inget sama kenakalan jaman remaja hehe.
Dan salah satu adegan yang membekas di ingatan saya adalah adegan ketika buah stroberi di jus di dalam blender. Sebuah adegan yang sangat mewakili perasaan Dara dan Bima ketika akan melakukan aborsi.
6. Ada 6 buah lagu yang menjadi soundtrack di film Dua Garis Biru.
Keenam lagu
tersebut adalah lagu Jikalau (Naif), lagu Sulung (Kunto Aji), lagu Muda, Tangguh, Perkasa (Angsa & serigala), lagu Biru (Banda Neira), lagu Growing
Up (Rara Sekar) dan lagu Sorry (Pamungkas).
Walaupun lagunya mayoritas bertema galau dan sendu. Semuanya terasa pas karena bisa mewakili setiap perasaan di balik setiap adegan.
Btw lagu berjudul Growing Up nya Rara Sekar ini berhasil bikin saya melow semelow-melownya. Mengiris hati sekalih. Yes it hurts 😠|
7. Ada banyak sekali pesan positif yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas melalui film ini.
Pesan tersebut berhasil tersampaikan dengan cukup baik melalui bahasa dan pemahaman yang ringan.
Bahkan diselingi dengan unsur komedi sehingga terkesan tidak
menggurui. Seperti contohnya di adegan ketika dokter kandungan
memberitahukan soal resiko kehamilan di usia muda.
Sehingga para penonton
pun seolah seperti berbicara di dalam hati masing-masing dan mengiyakan.
Ho iya ya. Ho begitu ya? dan sebagainya.
Ligwina Hananto seorang Financial Planner favorit saya yang berperan sebagai dokter kandungan di film Dua Garis Biru |
Kesimpulan
Semua
orang pasti punya sudut pandang masing-masing tentang film Dua Garis Biru ini.
Dan saya pribadi memberikan skor 8,5/10 untuk film ini. Sebuah film yang luar biasa dan sangat bagus untuk ditonton bareng keluarga.
Film Dua Garis Biru ini sangat ideal apabila ditonton bareng-bareng oleh seorang ibu dan anak gadisnya
11 Comments
Sudah pernah nonton sih, dan setuju banget, ini ilm punya banyak banget pesan yang penting, khususnya buat anak-anak remaja, bahkan orang tua sekalipun.
ReplyDeleteTerlebih di masa sekarang, di mana kehidupan bebas itu nyaris tak bersekat lagi
Hayoloh mb Gita ngaku pernah nakal saat abege hehe. Piss mba ✌️. Iya ini film waktu baru muncul sempat bikin heboh ya. Ternyata bagus tuk edukasi remaja ya. Anak bujang jg hrs nonton ga sih, bukan cuma gadis..
ReplyDeleteAhaha, piss sesama mantan abege ya mba Mila wkwkw. Dan bener banget saya setuju, film dua garis biru ini bagus recommended buat ditontotn sama anak gadis n anak bujang.
DeleteIni film bagus dari segi cerita dan kualitas akting pemainnya. Film seperti ini perlu ditonton anak remaja agar mereka tahu konsekuensi berat jika melakukan pergaulan bebas. Paling suka dengan akting kedua ibu, Lulu dan Cut Mini di sini. Agak galak namun tegas demi buah hati mereka.
ReplyDeleteSalam kenal dan salam hangat Sarah.
Bener banget, saya juga acung jempol sama akting Lulu Tobing sama Cut Mini. Apalagi pas adegan Cut Mini marah pas lagi ngulek, berasa mpe tulang tuh kayaknya hehe. Salam hangat kembali, makasih banyak mba Puspa udah mampir ke blog saya :)
DeleteAku nonton film ini juga, mba. Sedih banget liat pas mau aborsi, padahal janinnya masih sekecil buah strawberry. Btw, aku baru tahu kalau ide ceritanya udah disiapin dari 9 tahun sebelum difilmkan. Mba Ginna emang bikin ide film selalu keren. Layak dapat award.
ReplyDeleteIni dlu sempet ramee yaah mbaa di twitter pro kontra, aku sendiri blm nonton sihh.. insyaAllah banyak pesan penting sebagaimana yang ditulis dalam artikel ini yaa kalau kita mau sejenak merenung dan membuka pikiran, biar anak2 kita ngga sampai seperti itu
ReplyDeleteBanyak yang bilang film Dua Garis Biru ini memang direkomendasikan. Lama juga ya nyiapin skenarionya. Sejak 9 tahun lalu coba. Btw, kemarin kulihat ada di platform online. Kutandai dulu deh
ReplyDeleteAku belum nonton, mbak. Memang sempat heboh yaa khawatir jadi malah memberi inspirasi negatif. Aku ingat dulu itu film Virgin.
ReplyDeleteEh tapi baca reviewnya ternyata malah positif yaa bahkan WNA pun tertarik nonton.
Sebelum film Dua Garis Biru, aku nonton Angga Yunanda dan Adhisty Zara di Mariposa.
ReplyDeleteDan rasanya suka banget liat chemistry mereka. Kalo di Mariposa mereka pacaran dengan cara yang manis, kalo di Dua Garis Biru, manisnya jadi ilang karena ruwet mikirin kekhilafan mereka.
Sedih banget.
Rasanya jadi sama-sama riweuh yaa..
Ho gitu, yaudah berati aku bersedih2 dulu karena nonton Dua Garis Biru dulu baru lanjut bermanis2 nonton Mariposa haha. Soalnya yg Mariposa aku belum nonton.
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .