Adalah Warung Taru sebuah tempat bernuansa kayu yang menjadi tempat nongkrong favorit saya bareng teman-teman. Warung Taru Dago atas Bandung berada sekitar 50 m dari
terminal Dago (sebelah jalan yang mau ke arah Punclut).
Sekilas warung Taru ini tidak begitu terlihat jelas seperti tempat makan. Mungkin karena lokasinya yang
sedikit ‘nanggung’ karena berada di jalur jalan yang agak sempit alias pas-pasan.
Tak heran area parkirnya pun hanya muat untuk sekitar 5 mobil saja.
Namun yang
menarik warung ini relatif ramai oleh pengunjung. Padahal plang dengan tulisan warung Taru tidak
terpampang di bagian depan lho, melainkan hanya terdapat di dinding sebelah
pintu dekat meja kasir.
Kira-kira faktor
apa aja sih yang bikin warung Taru ini jadi favorit ?
Pintu masuk warung Taru |
Nuansa Kayu di Warung Taru
Memasuki area
warung Taru, pengunjung langsung disambut oleh nuansa kayu yang kental. Furniture
yang terbuat dari kayu hingga perlengkapan meja makan di atas meja seperti
wadah sendok garpu serta wadah tissue yang terbuat dari bambu. Menarik.
Selain meja
dan kursinya yang terbuat dari kayu. Di salah satu sudut warung Taru terdapat
sebuah lemari berukuran besar yang mengingatkan saya pada suasana rumah jaman
dulu. Homey dan bikin betah.
Pemandangan Alam ke Arah Kawasan Punclut
Karena berlokasi
tak jauh dari kawasan Dago Punclut, pengunjung yang datang ke warung Taru bisa
menikmati pemandangan indah pepohonan hijau yang ada di area Dago Punclut. Dago Punclut adalah
sebuah kawasan sejuk di dataran tinggi Dago yang juga identik sebagai area
kuliner dan sering dikunjungi oleh para wisatawan.
Menu Makanannya Sederhana Tapi Bikin Kangen
Menu makanan
dan minuman di warung Taru sebenarnya cukup sederhana. Berupa makanan ringan seperti
roti bakar, gorengan (tempe mendoan, bala-bala /bakwan, pisang goreng), bubur ketan
hitam, siomay atau cuankie yang cocok untuk disantap sambil nongkrong bareng
teman.
Dan ada juga beberapa menu berat seperti nasi timbel, nasi plus sop ayam dan nasi
pecel.
Sedangkan tuk
menu minumannya ada es cingcau hijau, kopi, teh, jeruk peras dan ada juga minuman rempah
yang menghangatkan tenggorokan. Ya menu-menu makanan yang tampak sederhana
namun istimewa tersebut sangat cocok disantap di warung Taru dengan suasananya
yang tradisional dan nyaman bikin mager.
Menu Makanan Favorit di Warung Taru
Setiap datang
ke warung Taru, ada menu wajib alias menu favorit yang selalu saya pesan. Yaitu
pisang goreng palm sugar dan Tempe Mendoan. Pisang goreng ala warung Taru
memang istimewa, pisangnya manis dan lembut di lidah. Enak deh pokoknya.
Begitupun dengan Tempe Mendoannya, dimakan hangat-hangat plus cabe rawit yang
bikin nagih. Sesuai dengan cuaca Dago yang sejuk dan bikin enak makan.
Foto : IG @ sari.hera |
Oya selain
menu favorit, saya juga punya spot tempat duduk favorit lho hehe. Saya dan
teman-teman biasanya memilih tempat duduk yang ada di pojokan dekat meja bar.
Disitu ada kursi berukuran besar yang cocok buat duduk rame-rame nongkrong
bareng teman.
spot mojok favorit di warung Taru |
Jam Operasional Warung Taru
Warung Taru
buka setiap hari (Minggu-Senin) mulai jam 08.00 pagi sampai jam 20.00 wib
malam. Dan buat man-teman yang pengen berkunjung ke warung Taru ada baiknya
kesananya pake taksi online aja, jadi ga usah khawatir ga kebagian tempat
parkir.
Untung-untungan gitu deh, soalnya saya pernah tuh pas kesana ga
kebagian tempat parkir mpe harus muter balik dulu ke arah Tahura hehe. Oya warung Taru juga menyediakan fasilitas
mushola yang cukup luas dan bersih. Musholanya ada di lantai bawah. Masuknya dari area parkir. Selamat nongkrong
di warung Taru !
fyi pemilik warung Taru dan warung Lela (wale) adalah orang yang sama | dua2nya punya ciri khas nuansa kayu |
Salam,
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .