Berkunjung ke
sebuah kota adakalanya terasa lebih menyenangkan apabila pergi beramai-ramai
bersama teman. Seperti halnya di bulan Maret 2017 lalu, ketika bersama sekitar 40
orang teman perempuan lainnya, kami pergi jalan-jalan ke Semarang untuk
mengunjungi beberapa tempat bersejarah di kota Semarang, sekalian hunting foto
!. #mysweetescapemoment
Setelah kemerdekaan republik Indonesia sampai dengan tahun 1994, bangunan kuno dan megah berlantai dua ini pernah dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau yang sekarang dikenal dengan nama PT KAI (Kereta Api Indonesia).
FYI kawasan Kota Lama ini memiliki luas sekitar 31 hektar. Wow.Luas banget ya, kayaknya sehari ga akan cukup kalo pengen puas hunting foto disana.
Yup, sejak
saya bergabung dengan komunitas foto, hunting foto menjadi sebuah kegiatan yang
seru dan menyenangkan yang diselipkan ke dalam sebuah agenda jalan-jalan. Seperti
yang kita tahu, kota Semarang memiliki beberapa objek wisata bersejarah yang
menarik untuk dikunjungi sekaligus cocok untuk dijadikan sebagai objek foto.
Selama di
Semarang, saya dan teman-teman berkunjung ke 3 tempat berikut dan ke beberapa
tempat tujuan wisata lainnya di sekitar Semarang yang insyaAllah akan saya
share di postingan lain yang berbeda.
Nah di ketiga
tempat di Semarang berikut ini saya mendapatkan ‘oleh-oleh’ beberapa buah foto yang memiliki nilai sejarah
dan beberapa foto lainnya yang cukup menarik dan sayang untuk dilewatkan.
1. Lawang Sewu
Lawang
sewu adalah sebuah objek wisata terkenal di Semarang. Selain memiliki nilai sejarah,
bangunan Lawang sewu terkenal akan arsitektur bangunannya yang cantik. Bangunan
peninggalan jaman Belanda tersebut dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada
tahun 1907. Dahulu digunakan sebagai kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg
Maatschappij atau NIS.
Masyarakat
setempat menyebutnya sebagai Lawang Sewu karena bangunan tersebut memiliki
pintu yang sangat banyak. Meskipun pada nyatanya jumlah pintunya tidak mencapai
seribu. Bangunan tersebut memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar
sehingga masyarakat menganggapnya sebagai pintu (lawang). Dalam bahasa Jawa,
Lawang berarti pintu dan Sewu berarti seribu.
Setelah kemerdekaan republik Indonesia sampai dengan tahun 1994, bangunan kuno dan megah berlantai dua ini pernah dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau yang sekarang dikenal dengan nama PT KAI (Kereta Api Indonesia).
Maka pengunjung yang datang ke Lawang Sewu sedikit
banyak dapat mengetahui cerita tentang sejarah perkereta apian di Indonesia.
Tapi sayang sekali waktu itu saya melewatkan bagian cerita tentang sejarah
kereta api tersebut. Atau mungkin saya lupa karena lebih fokus pada suasana dan
keindahan bangunan Lawang Sewu yang bergaya Eropa dengan detail-detailnya yang
menarik perhatian.
Ini juga ga kalah menarik, ketemu mamang penjual lupis versi Semarang di depan gedung Lawang Sewu |
Bangunan
berusia ratusan tahun tersebut sempat direstorasi dan diperbaiki pada tahun
2009 tanpa mengubah bentuk aslinya dan tetap berdiri kokoh sampai sekarang. Pada
tahun 2011 gedung Lawang Sewu dibuka untuk umum sebagai lokasi wisata sejarah
dan menjadi salah satu tujuan wisata andalan di kota Semarang.
Buka setiap hari
Senin - Minggu mulai pukul 07.00 pagi sampai dengan pukul 21.00 malam. Konon
berkunjung ke Lawang Sewu pada malam hari memiliki tantangan tersendiri karena
sempat ada beberapa cerita horror tentang bangunan Lawang sewu yang memiliki
ruang penyiksaan di area bawah tanahnya, yang saya lihat bentuknya seperti
kolam berukuran kecil dan gelap.
Wih saya kok jadi merinding ya bayanginnya?
Oya,
harga tiket masuk ke kawasan wisata Lawang Sewu ini sangatlah terjangkau, yaitu
Rp 10.000 untuk dewasa, dan Rp 5000 untuk pelajar dan anak-anak di bawah usia
12 tahun. Dan tersedia biaya tambahan khusus untuk pengunjung yang membutuhkan
jasa pemandu, yang akan memberikan informasi lengkap tentang latar belakang sejarah
bangunan Lawang Sewu tersebut.
Hasil foto mas Guide yang kita todong buat fotoin kita dengan gaya candid..haha |
2. Kota Lama
Jujur
pengalaman berkunjung ke kota Semarang ini adalah pengalaman pertama saya dan saya
baru tahu kalo di kota Semarang terdapat sebuah kawasan spot foto yang sangat
menarik. Sebuah kawasan yang bergaya tempo dulu yang dikenal sebagai kawasan
Kota Lama.
Kawasan
tersebut merupakan sebuah pusat perdagangan pada abad 19 – 20 dan merupakan
saksi bisu sejarah Indonesia selama masa kolonial Belanda. Di kawasan Kota Lama
terdapat sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh. Kawasan kota
lama yang juga disebut Outstadt tersebut berlokasi di Jalan Letjen Soeprapto, Semarang.
Dan
dari sekian banyak bangunan kuno yang ada di kawasan Kota Lama, ada beberapa
spot menarik yang wajib diabadikan seperti gereja Blenduk, gereja kristen tertua di kota Semarang.
Serta sebuah lorong instagramable yang penuh dengan akar-akar pohon berukuran besar. Spot tersebut merupakan spot khusus yang wajib untuk diabadikan. Terbukti banyak wisatawan yang tertarik untuk berfoto di area bertema jadul tersebut.
Gereja Blenduk peninggalan jaman belanda ini dibangun pada tahun 1753 |
Berfoto di taman Sri Gunting dengan background gereja Blenduk |
Serta sebuah lorong instagramable yang penuh dengan akar-akar pohon berukuran besar. Spot tersebut merupakan spot khusus yang wajib untuk diabadikan. Terbukti banyak wisatawan yang tertarik untuk berfoto di area bertema jadul tersebut.
behind the scene |
FYI kawasan Kota Lama ini memiliki luas sekitar 31 hektar. Wow.Luas banget ya, kayaknya sehari ga akan cukup kalo pengen puas hunting foto disana.
3. Kelenteng Sam Poo Kong
Kelenteng
Sam Poo Kong adalah tempat tujuan wisata ketiga yang saya kunjungi di Semarang.
Sesuai namanya kelenteng Sam Poo Kong ini adalah sebuah tempat peribadatan umat
Budha yang terbuka untuk umum dan bisa dikunjungi oleh para wisatawan yang
ingin berfoto disana.
Kelenteng Sam Poo Kong memiliki nilai sejarah karena di tempat ini terdapat sebuah patung berukuran besar dengan tinggi sekitar 15 m yaitu patung sosok Laksamana Ceng Ho.
Ternyata lokasi kelenteng Sam Poo Kong tersebut diketahui sebagai tempat persinggahan dan pendaratan pertama Laksamana Ceng Ho yang berasal dari Hongkong namun beragama islam.
Pengunjung yang datang ke kelenteng Sam Poo Kong bisa menyewa pakaian seperti ini dan berfot |
Kelenteng Sam Poo Kong memiliki nilai sejarah karena di tempat ini terdapat sebuah patung berukuran besar dengan tinggi sekitar 15 m yaitu patung sosok Laksamana Ceng Ho.
Ternyata lokasi kelenteng Sam Poo Kong tersebut diketahui sebagai tempat persinggahan dan pendaratan pertama Laksamana Ceng Ho yang berasal dari Hongkong namun beragama islam.
Menurut cerita laksamana Ceng Ho
sedang berlayar melintasi pulau jawa, dan saat itu banyak awak kapalnya yang
sakit, sehingga laksamana Ceng Ho memutuskan untuk singgah di pantai utara
Semarang dan berlindung di sebuah Goa.
Konon setelah laksamana Ceng Ho
meninggalkan tempat tersebut banyak anak buahnya yang tinggal di daerah
Simongan, Semarang dan memutuskan untuk menetap dan menikah dengan warga
setempat. Di Semarang Laksamana Ceng Ho menyebarkan agama islam dan mengajarkan cara bercocok tanam.
Sumber : wikipedia.org
Perjalanan Bandung – Semarang - Bandung
Jalan-jalan di kota Semarang selama 3 malam
4 hari sungguh menyenangkan dan tidak terasa kami harus segera kembali ke
Bandung.
Perjalanan dari kota Bandung menuju
Semarang dan sebaliknya membutuhkan waktu sekitar 8 jam apabila menggunakan
kendaraan roda empat.
Namun pergi ke Semarang menggunakan transportasi kereta
api pun tak kalah praktis dan lebih menarik, karena perjalanan menggunakan
kereta api menurut saya cenderung tak terasa, tau-tau udah nyampe aja hehe.
Dan kita
ga usah khawatir akan terkendala oleh kemacetan, apalagi sekarang sudah banyak
jasa layanan kereta api online yang tersedia di sekitar kita. Tinggal siapkan
budget, pilih jadwal yang sesuai dan pesan lewat pegipegi.com dan kita pun
sudah bisa pergi liburan ke tempat yang kita inginkan. Noted, ready for another
sweet escape moment.
Sebuah pengalaman yang mengesankan dan
tak terlupakan bisa hunting foto bareng teman-teman di Semarang, sekaligus sempat
kulineran di Semawis, salah satu area kuliner terkenal di Semarang yang hanya
buka setiap hari Sabtu dan Minggu saja.
Dan tentu saja makan seafood sambil
menikmati suasana sunset di resto Kampung Laut Semarang yang suasananya terasa
romantis di malam hari.
Suasana sunset di restoran Kampung Laut, Semarang |
Lilin-lilin romantis di resto Kampung Laut yang mulai dinyalakan ketika hari mulai gelap |
Pengen rasanya bisa berkunjung lagi ke
kota Semarang, bareng suami dan keluarga karena tentunya masih banyak
tempat-tempat menarik lainnya di Semarang yang belum saya kunjungi.
Oya share dong disini, buat man-teman
yang tinggal di Semarang or yang udah pernah berkunjung ke kota Semarang,
tempat apa saja kah yang recommended untuk dikunjungi oleh para wisatawan lokal
seperti saya?
Terimakasih.
4 Comments
Wah jadi kangen Semarang...ke sini 4 tahun lalu ke Lawang Sewu, Kota Lama dan Sam Poo Kong
ReplyDeleteCuma belum ke Kampung Laut...
Duh kalau ke Semarang lagi bisa ke sini nih
penasaran banget dengan lawang seru, meski deket belum sempet kesitu :D, katanya tempatnya agak mistik gitu ya
ReplyDeleteaku selalu ngelewatin semarang kalo mudik ke solo, tp baru sekali thok singgah di sana , itupun hanya utk makan, trus lanjut lg. yg pengen banget aku liat itu sbnrnya lawang sewu, krn cerita sejarahnya dan mistisnya jg :D.
ReplyDeleteEmang beda ya kalau yg jalan2 komunitas foto itu. Fotonya bagus2. Aku keliling Semarang fotonya muka lecek semua wkwkwkwk
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .