Tentang Kota Palu – Hampir sebulan berlalu sejak musibah
gempa dahsyat dan Tsunami itu terjadi di kota Palu (26/09/2018). Dan ingatan saya
pun sejenak melayang ke kota Palu. #throwback2011
Pernah menginjakkan
kaki di kota Palu, dan hanya menginap semalam, membuat saya tak memiliki banyak
memori tentang kota Palu.
Saya hanya
sempat keliling kota Palu sebentar dan mengunjungi sebuah pantai yang saya lupa lagi
namanya. Duh pantai apa ya?. Foto-foto di pinggir pantai, dan kemudian pulang karena hari sudah beranjak sore.
Kunjungan ke
Palu waktu itu memang hanya kunjungan singkat dalam rangka nemenin pak suami dinas
urusan kerjaan.
Jadi yang saya
ingat tentang kota Palu hanyalah sebatas tentang cuaca kota Palu yang panas terik, lebih panas dari Makassar dan cenderung bikin silau mata.
Serta pengalaman
mencicipi hidangan khas kota Palu yaitu sup Kaledo. Semangkuk sup Kaledo yang
rasanya juara banget. Nendang bikin ketagihan, asem-asem pedes seger gitu deh. Wow. Juara ! Must try
beneran deh kalo man-teman jalan-jalan ke Palu. Harus nyobain.
Nama Kaledo ini
merupakan singkatan dari kaki lembu Donggala. Dimana Donggala merupakan sebuah
kabupaten di kota Palu yang merupakan kabupaten terluas ke 7, dengan jumlah populasi terpadat
ke 4 di Sulawesi Tengah.
Selain sup Kaledo, bawang merah goreng adalah salah satu makanan khas Palu yang sering
dijadikan sebagai oleh-oleh. Bawang merah goreng khas Palu berbeda dengan
bawang goreng biasanya, ukurannya cenderung lebih besar, tebal, lebih renyah dan gurih.
Sepintas mirip cemilan lho. Sayang saya ga doyan bawang merah hehe. Fyi bawang merah khas Palu ini cukup unik karena cara penanamannya yang hanya menggunakan sedikit air dan tanaman ini sangat bergantung pada cuaca kota Palu. Jadi bawang ini memang hanya bisa dijumpai di kota Palu.
Oya selama di
Palu saya sempat bersilaturahim ke rumah seorang ibu. Yang merupakan kakak kandung
tetangga sebelah rumah di Makassar.
Saya diamanahi untuk berkunjung ke rumah beliau. Pertemuan yang singkat namun cukup berkesan.
Saya pun jadi teringat sama beliau. Semoga beliau
sehat walafiat tak kurang suatu apapun. Karena saya udah lama banget ga pernah kontak-kontakan lagi sama si mantan tetangga.
Dan saya
pun hanya bisa ikut mendoakan semoga semua saudara-saudara kita sebangsa dan
setanah air yang ada di kota Palu saat ini selalu diberi kekuatan dan selalu dilindungi
oleh Allah SWT. Aamiin YRA. #prayforPalu
Btw jarak
dari kota Makassar ke kota Palu yaitu sekitar 834 km. Dapat ditempuh menggunakan pesawat
dalam waktu sekitar 1 jam-an. Sedangkan kalo pake jalur darat membutuhkan waktu
hampir 1 hari yaitu kurang lebih 20 jam-an.
Kota Palu
adalah ibukota provinsi Sulawesi Tengah. Jadi kalo liat peta, bentuk pulau Sulawesi
ini khan mirip huruf K tuh, nah posisi kota Palu berada di posisi ujung kiri
teratas. Sedangkan kota Makassar yang merupakan ibukota provinsi Sulawesi Selatan
berada di posisi ujung kiri terbawah.
Dan ngomongin
soal pesawat dan bandara. Ada hal menarik yang masih saya ingat
sampai sekarang, yaitu ketika akan kembali ke Makassar, di bandara saya mendapati
sebuah iklan dengan tulisan cukup besar bertuliskan ‘sedelay-delaynya pesawat pasti akan
terbang juga'. Haha. Orang sabar disayang Tuhan 😋
Saya jadi pengen ketawa sekaligus was-was di dalam hati. Fyi
wujud bandara Palu Mutiara Sis Al-Jufri waktu itu (tahun 2011) memang cenderung
masih sederhana dan lebih mirip stasiun. Imho.
Mungkin karena
jalur penerbangan ke kota Palu yang tidak terlalu ramai, jadi kuantitas
penerbangan dari luar kota Palu pun relatif jarang. Tapi Alhamdulillah perjalanan
saya kala itu lancar tanpa hambatan apa pun.
Sebuah pengalaman
yang tak terlupakan bisa berkunjung ke kota Palu walaupun cuma sekejap. Kalo
ada rezeki dan kesempatan saya pengen bisa berkunjung ke kota lain yang ada di
pulau Sulawesi yaitu kota Manado, Sulawesi Utara dan kota Toraja.
Bunaken dan
Toraja tunggu aku ya ! #mytraveldestinationwishlist
9 Comments
Aamiin, semoga Gita bisa berkunjung ke kota2 lain di Sulawesi.
ReplyDeleteIya betul bawang merahnya emang beda. Dulu pernah dibawain sebagai oleh2. Enak.
ReplyDeleteYa Allah saya juga sedih banget liatnya, semoga Allah menguatkan saudara kita di Palu dsk ya, aamiin
ReplyDeleteAku jadi penasaran sama si sup kaledo dan bawang merahnya, nih, Git
ReplyDeleteSaya belum pernah ke sulawesi teh, tapi pernah dikasi oleh2 Palu hehe. Sedih ya kota Palu sekarang.
ReplyDeleteSaya belum pernah ke palu, duh penasaran sm sup kaledonya... Semoga kondisi di palu segera membaik ya...
ReplyDeleteAamiin. Semoga Palu segera pulih seperti sediakala. Sedih sekali melihat kota yang begitu indah, rusak karena bencana. Dan semoga, saya berkesempatan main ke Palu, suatu saat nanti. :)
ReplyDeleteAda perasaan memiliki ya teh karena pernah berada di sana. Dan kenangan yang mendalam. Semoga saudara2 kita dapat terus bersabar dan kuat.. thanks sharenya teh
ReplyDeleteKalo ke kota baru nyicipin kulinernya emang udah paling bener. Kayak gimana bawang merahnya sih? Penasaran hehehe
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .