Sarrahgita.com - Ketika mendengar tentang istilah
generasi milenial, apa sih yang ada di benak teman-teman? Kalo yang ada di
benak saya sih generasi milenial adalah generasi yang identik dengan dunia
digital. Yaitu generasi yang hampir sebagian besar aktifitasnya tak bisa lepas
dan tergantung pada teknologi internet. Saya banget nih kayaknya haha.
Dan semua orang pasti setuju kalo teknologi internet memang sangat membantu dan mempermudah aktifitas kita sehari-hari, namun nyatanya masih banyak dari kita yang belum sadar dan belum mengetahui bagaimana cara menggunakan internet secara benar dan bijak.
Nah sehubungan dengan hal tersebut Diskominfo dan relawan TIK ( Teknologi Informasi dan Komunikasi) kota Bandung mengadakan sebuah acara yang mengajak para generasi milenial termasuk diantaranya para pelajar SMA dan SMK yang ada di kota Bandung serta anggota beberapa komunitas yang ada di kota Bandung, untuk berkenalan lebih jauh dengan profesi relawan TIK (RTIK), sebuah profesi yang sebenarnya erat kaitannya dengan penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari.
Membangun generasi digital dan jiwa relawan TIK pada siswa SMA, SMK dan komunitas di kota Bandung di Hotel Prime Park (30/04) |
Apakah Relawan TIK Itu?
Di jaman sekarang, istilah
relawan tak lagi identik dengan bidang sosial dan kemanusiaan saja lho, namun juga
mulai merambah ke bidang teknologi dan informasi seperti halnya relawan TIK
ini.
Karena pada dasarnya relawan memiliki pengertian sebagai kita yang
melakukan aksi kebaikan dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Apabila kita memiliki kemampuan
untuk mengelola setiap informasi yang berasal dari internet dan kemudian mau membantu
secara sukarela untuk menyebarkan kembali informasi tersebut, secara baik dan positif
kepada masyarakat luas itu artinya kita memiliki jiwa sebagai relawan TIK. Dan mendengar kata RTIK, ingatan
saya pun langsung tertuju pada seorang sosok pria muda aktif yang bernama
Mochamad Latif.
M. Latif (berkemeja biru) selaku ketua RTIK kota Bandung |
Dalam kesehariannya M.Latif menjalankan
tugas sebagai relawan sekaligus sebagai ketua RTIK kota Bandung. Sesekali mengunjungi setiap kota yang ada di Indonesia, membantu mensosialisasikan tentang apa itu
internet dan bagaimana cara menggunakannya secara baik dan benar.
Banyak hal-hal yang harus kita hindari di medsos seperti melakukan spamming, menyebarkan hoax, curhat berlebihan, memberikan data pribadi dsb |
Selain sudah tersebar di seluruh penjuru kota di Indonesia, profesi relawan TIK ini juga
sudah mulai dikenal di ajang internasional karena pada tanggal 19-23 Maret 2018 lalu para relawan TIK mengikuti acara World Summit On The Information Society
yang diadakan di Jenewa, Swiss. Wah, hebat ya.
Belajar Membuat Video Menggunakan Handphone Untuk Hal Positif (Smartphone Videography)
Selain mengenal apa itu profesi
relawan TIK, para siswa SMA dan SMK yang hadir di acara tersebut juga praktek
langsung belajar bagaimana cara membuat video menggunakan handphone.
Saat ini video menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan informasi yang sedang digemari oleh para netizen, karena sifatnya yang interaktif dan cenderung lebih menarik dibandingkan dengan berita dalam bentuk tulisan. Entah karena faktor minat baca yang masih rendah atau apa ya? haha peer lagi nih.
Saat ini video menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan informasi yang sedang digemari oleh para netizen, karena sifatnya yang interaktif dan cenderung lebih menarik dibandingkan dengan berita dalam bentuk tulisan. Entah karena faktor minat baca yang masih rendah atau apa ya? haha peer lagi nih.
Sebagai pengisi acara dalam
materi smartphone videography tersebut, hadir kang Geri Sugiran, yang sengaja
datang dari Sukabumi untuk memberikan informasi dan tips tentang bagaimana cara membuat video menggunakan handphone termasuk informasi mengenai jenis-jenis
cerita dalam video dan istilah-istilah pengambilan gambar dalam membuat
video.
Kang Geri Sugiran, salah seorang pengurus relawan TIK |
Sebagian besar anak jaman sekarang
tentu sudah tahu bagaimana cara membuat video menggunakan handphone, karena sudah banyak aplikasi video maker yang cara penggunaanya cukup mudah dan tinggal diinstall di handphone.
Namun untuk kontennya sendiri mungkin masih belum terarah (masih suka-suka). Dan di sesi smarthone videography tersebut dipilihlah tema Pilkada aman dan damai (sehubungan warga Jabar akan mengikuti Pemilihan Kepala Daerah di bulan Juni 2018 nanti).
Namun untuk kontennya sendiri mungkin masih belum terarah (masih suka-suka). Dan di sesi smarthone videography tersebut dipilihlah tema Pilkada aman dan damai (sehubungan warga Jabar akan mengikuti Pemilihan Kepala Daerah di bulan Juni 2018 nanti).
Mereka pun berusaha untuk
se-kreatif mungkin membuat konten video yang menarik. Hingga kemudian
terpilihlah 3 pemenang video terbaik, yang mana juara pertama diraih oleh perwakilan
siswa dari SMAN 14 Bandung, dan mendapatkan hadiah berupa 1 buah sepeda. Wahh..senangnyaa.
Melalui acara tersebut diharapkan
para generasi milenial mau ikut serta menjadi bagian dari relawan TIK, karena
hal-hal yang berkenaan dengan literasi digital memang masih menjadi pekerjaan
rumah yang harus kita galakkan terus.
Dan menurut ibu dr. Ahyani Raksanagara
(kepala Diskominfo kota Bandung), program sosialisasi mengenai relawan TIK ini
akan berlanjut terus, berupa program lanjutan mengadakan kunjungan-kunjungan
secara langsung ke setiap sekolah yang ada di kota Bandung.
Mudah-mudahan program tersebut
segera terealisasi dan lebih banyak lagi generasi muda yang mau bergabung
menjadi relawan TIK.
1 Comments
Setujuuu... dengan teknologi internet yang berkembang pesat seharusnya menjadikan kita lebih cerdas dan bijaksana untuk hanya membagikan hal-hal baik dan bermanfaat bagi banyak orang yak.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .