Maraknya berita hoax yang beredar di
masyarakat akhir-akhir ini, tentu membuat khawatir kita semua.
Sebagai
pengguna
sekaligus penerima informasi khususnya informasi dari internet, setiap
informasi yang sampai
kepada kita hendaknya merupakan sebuah informasi yang kita butuhkan dan
bermanfaat.
Namun pada kenyataannya, banyak sekali berita palsu yang
bermunculan dan kemudan ‘dianggap’ benar.
Hoax adalah berita yang tidak
jelas sumber kebenarannya (cenderung bohong) dan kemudian beredar di
masyarakat luas.
Yuk biasakan untuk THINK terlebih dahulu sebelum men-share sebuah informasi yang berasal dari internet |
Kemudahan dalam mendapatkan informasi dari internet serta kemudahan dalam menyebarkannya, membuat arus hoax seolah tak bisa dibendung.
Apalagi didukung oleh semakin canggihnya perangkat komunikasi yang beredar di masyarakat. Penggunaan smartphone dalam kehidupan sehari-hari memang cenderung tak bisa dihindari. Iya ga sih?
Coba perhatikan, dalam sehari biasanya berapa jam waktu yang kita habiskan bersama smartphone kita? 😃. Sepertinya smartphone sudah menyita sebagian besar waktu dan kehidupan kita semua ya 😃
Hampir semua
aktifitas yang kita kerjakan berpusat pada smartphone yang membutuhkan koneksi internet.
Dan pengguna smartphone tersebut tidak hanya kaum muda saja melainkan sudah merambah ke semua kalangan seperti ibu rumah tangga dan bahkan
anak-anak.
Baca juga : Pentingnya Literasi Digital di Era Milenial
Ibu Rumah Tangga dan Penggunaan Internet
Tidak bisa dipungkiri saat ini,
ibu-ibu rumah tangga sudah menjadi pengguna aktif internet. Selain untuk
berkomunikasi, ibu rumah tangga juga banyak yang memanfaatkan internet sebagai
sarana untuk menambah penghasilan.
Dalam menggunakan perangkat
internet tersebut tentu dibutuhkan kemampuan untuk mengoperasikan gadget (smartphone).
Termasuk didalamnya kemampuan untuk
menerima dan memilah semua informasi yang datang melalui internet.
Dalam
keseharian, banyak ibu rumah tangga yang berkomunikasi dengan dunia luar melalui social media. Dalam menerima berbagai macam informasi yang belum jelas sumber dan kebenarannya.
Biasanya informasi yang sedang ramai dibicarakan dan cukup menarik untuk dibahas, mendorong kita untuk dengan mudah menyebarkannya ke teman-teman melalui tombol share.
Padahal ada beberapa hal yang harus kita perhatikan sebelum membagikan sebuah berita yang berasal dari internet.
Karena tidak semua berita dapat dipercaya dan layak untuk dikonsumsi oleh semua kalangan. Think before posting, #bijakbersosmed.
Ketahui etika dalam bermedia sosial | Yuk #BijakBersosmed |
Membagikan informasi yang belum jelas kebenarannya tentu bisa menimbulkan
efek negatif, karena bisa menimbulkan kesimpang siuran serta keresahan.
Dan
tentunya bertentangan dengan undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi
Elektronik) yang sudah berlaku dan bisa menjerat siapa saja yang melanggarnya.
Undang-undang ITE berisi hukum yang mengatur
tentang penggunaan informasi dan transaksi elektronik yang dilakukan melalui
media elektronik termasuk social media.
Social Media sudah menjadi sindrom yang membuat kita menjadi ketergantungan | Yuk#BijakBersosmed |
Literasi Digital Untuk Ibu-Ibu Penggerak Tim PKK Kota Bandung
Berkaitan dengan hal tersebut, bertempat
di Ballroom Trans Studio Mall, Bandung, Diskominfo (Dinas Komunikasi dan
Informatika) kota Bandung, mengadakan sebuah acara bertemakan literasi digital
untuk ibu-ibu penggerak tim PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) di kota
Bandung.
Pihak Diskominfo
kota Bandung merasa peduli dan perlu untuk memberikan edukasi mengenai literasi digital
kepada ibu-ibu.
Dimana ibu merupakan tonggak utama dalam keluarga yang
memiliki peran penting dalam mendidik anak. Mengingat saat ini anak-anak juga menggunakan internet dalam kegiatannya sehari-hari.
Ibu merupakan madrasah utama bagi anak selain guru di sekolah | yuk bekali diri dengan ilmu mengenai penggunaan gadget untuk anak |
Menilik beberapa kasus yang
pernah terjadi di masyarakat, akibat kurangnya pengetahuan tentang bahaya
internet, para ibu pun dituntut untuk lebih melek digital.
Melek dalam arti,
ibu harus cerdas dan sedikit banyak tahu tentang ilmu dasar internet, serta mengetahui
efek positif dan negatif apa yang bisa diakibatkan oleh penggunaan internet
yang kurang bijak.
Di acara Kamis (07/09) pagi itu,
hadir ibu Atalia Ridwan Kamil (istri walikota Bandung). Yang berhasil mengundang
antusias para ibu PKK, yang berasal dari 30 kecamatan di kota Bandung untuk
berpartisipasi dalam acara tersebut.
Ibu-ibu PKK dari 30 kecamatan di kota Bandung | wah rame yaa |
Kemampuan public speaking Bu Atalia dalam
menyampaikan materi patut diacungi jempol, mengingat beliau adalah seseorang yang pernah memiliki profesi sebagai seorang MC (pembawa acara).
Didukung oleh penampilannya yang segar menggunakan busana batik berwarna orange terang.
Bu Atalia memaparkan
beberapa hal tentang peran ibu dalam mendukung terciptanya internet yang sehat
dalam keluarga yang sehat.
Sebagai tonggak dari pendidikan
dalam keluarga, seorang ibu layaknya mengetahui lebih banyak mengenai dunia
internet, membekali diri dengan ilmu sehingga ketika anak semakin kritis dan
cerdas dalam menggunakan internet.
Sosok ibu pun bisa senantiasa mengawasi dan mencegah
supaya hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
Karena saat ini banyak sekali contoh
buruk dari konsumsi internet yang menimpa anak-anak dan menimbulkan efek
negatif yang tidak diinginkan seperti bullying atau bahkan bunuh diri.
Sungguh miris dan sangat
memprihatinkan, sehingga sudah seharusnya dilakukan tindakan pencegahan supaya
hal seperti demikian tidak terjadi di lingkungan kita.
Oya, selain ibu-ibu PKK kota Bandung, di acara tersebut hadir juga
perwakilan dari komunitas Kumpulan Emak Blogger (KEB), yaitu sebuah komunitas yang
menaungi emak-emak (baca : ibu-ibu)
Yang memiliki minat dan hobi positif yaitu
menulis di media internet, atau yang biasa dikenal dengan sebutan Emak blogger.
Perwakilan Komunitas Emak Blogger Bandung yang mayoritas adalah ibu rumah tangga dan aktif menulis di internet. |
Ketua Komunitas KEB yaitu Mira Sahid sengaja datang dari Jakarta untuk hadir dan memberikan paparan mengenai penggunaan internet di kalangan ibu rumah tangga.
Yaitu salah satunya bahwa
selain aktif bersocial media, ibu rumah tangga juga bisa berkarya melalui internet.
Ibu-ibu bisa menulis hal
positif melalui status di media social ataupun belajar menulis sebuah ulasan
berupa cerita positif, dan kemudian membagikan tulisan tersebut sebagai
informasi dengan harapan bisa menjadi inspirasi yang bermanfaat bagi orang
lain.
Jadilah masyarakat CERDAS yang mampu MEMILIH DAN MEMILAH INFORMASI yang diterima maupun yang akan disebarkan kembali |
Literasi Digital Adalah Tugas Kita Bersama (Dari Kita dan Untuk Kita)
Sekiranya, sosialiasi mengenai literasi
digital ini merupakan sebuah pekerjaan rumah yang sudah selayaknya
menjadi tugas kita bersama. Yuk kita mulai dari sekarang, dan mulai dari
lingkungan terkecil, ikut membantu mensosialisasikan tentang apa itu literasi
digital kepada masyarakat.
Langkah Diskominfo kota Bandung sebagai perwakilan
dari pihak pemerintah, bekerjasama dengan beberapa komunitas.
Termasuk diantaranya komunitas RTIK, yaitu sebuah komunitas yang bergerak di bidang teknologi dan ilmu komunikasi. R-TIK adalah singkatan dari Relawan Teknologi dan Ilmu Komunikasi.
Relawan TIK ini tersebar di
seluruh kota di Indonesia dan melibatkan banyak anak muda yang peduli untuk ikut
berpartisipasi dan terjun langsung mendampingi masyarakat di bidang informasi
dan komunikasi. Salut !
Hal tersebut merupakan langkah positif yang patut diapresiasi.
Informasi lebih lengkap mengenai relawan TIK khususnya relawan kota Bandung, bisa dilihat di www.rtikbdg.or.id
Dan mudah-mudahan, untuk langkah selanjutnya, akan dibuat program lanjutan dengan terjun langsung ke lingkup yang lebih kecil seperti ke tiap kecamatan atau sekolah, supaya lebih tepat sasaran.
14 Comments
Semua lapisan masyarakat harus melek digital ya sekarang :)
ReplyDeleteiya nih..bener banget..penting banget soalnya:)
DeleteThink before posting and sharing anything ya Teh kadang syka gmz kalo ada seorang Ibu yang kurang bijak bersosmed^^
ReplyDeletenah itu dia..sebagai ibu rumah tangga mudah2an kita ga termasuk ke barisan gemez itu ya..hihi
DeleteNah bener tuh, harus think dulu.. acaranya keren n pembicaranya cantiiik
ReplyDeletethink before posting yes :)..ibu atalia si cinta yang cantik tea ;)
DeleteSeru banget ya acaranya, saya jadi gagal fokus sama tas ibu Atalia
ReplyDeletehihi..kalo aku salfok sama baju batiknya..tas n bajunya memang Indonesia banget tuh :)
DeleteMateri yang dibawakan sama bu Atalia dan Mak Mira ini bermanfaat untuk kita khususnya ibu-ibu yang memang ga boleh ketinggalan informasi mengenai perkembangan internet dan medsos. Apalagi ada anak-anak kita yang jadi tanggung jawab yang harus tetap didampingi dan diawasi lingkungannya baik di dunia nyata atau maya.
ReplyDeleteNice article,Teh.
bener banget..materinya sangat bermanfaat dan harus disosialisasikan ke semua lapisan masyarakat..mudah2an program literasi ini berjalan lancar sesuai harapan ya
DeleteIsh, keren acaranya. Zaman sekarang, ibu-ibu juga kudu melek digital ya. Biar gak kudet dan sekaligus bisa mantau anak-anak.
ReplyDeleteiyes betul..jangan sampai emak2 kalah cerdas dibanding anak2 soal teknologi digital ini ya teh
Deleteibu ibu ngebloggggg, ibu ibu instagraamm.. ibu2 sagalaa yaa yaaa kitamahhh...
ReplyDeletehaha..dan sebagai ibu2 kita harus melek digital juga pastinyah :)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .