Kulineran di Bandung menjadi
sebuah kegiatan yang ditunggu-tunggu di saat weekend tiba.
Ga aneh apabila
setiap menjelang weekend sebagian jalanan di kota Bandung menjadi padat dan
ramai oleh wisatawan, terutama warga Jakarta yang sengaja datang ke Bandung
hanya untuk berwisata kuliner.
Salah satu area kuliner yang
terkenal di Bandung berada di kawasan Bandung utara yaitu di daerah Dago.
Di Dago
atas banyak sekali tempat hang out berupa restoran yang menawarkan beragam makanan
dengan suasana yang nyaman dan udaranya yang sejuk hingga pemandangan city view
yang menarik.
Selain restoran yang menyajikan
menu western dan menu ngopi-ngopi cantik, di kawasan Dago atas terdapat sebuah
warung makan sederhana bernama warung Inul yang menyajikan makanan khas sunda
seperti nasi timbel, ayam goreng dan juga nasi cikur.
Awalnya warung inul terletak di
area komplek perumahan mewah Dago Resort dekat sebuah taman tak jauh dari pintu
gerbang komplek (sebelum hotel Marbella Suites).
Dan kemudian warung Inul pindah ke area parkir Tahura (Taman Hutan Raya) Juanda, Dago pakar yang
kemudian diberi nama warung Inul 2.
BTW warung Inul ini tak ada
hubungan sama sekali dengan penyanyi dangdut terkenal Inul Daratista.
Kabarnya diberi nama warung Inul karena anak sang pemilik warung sering
menonton video penyanyi Inul dan kemudian terinspirasi karena mudah diingat.
Makan Nasi Cikur di Warung Inul Setelah Jalan-Jalan di Tahura
Hari Sabtu (15/04) lalu saya
berkunjung ke Tahura Dago bersama teman-teman untuk berburu foto sekalian berburu biji buah pinus.
Ya di Tahura banyak sekali pohon pinus
yang tumbuh tinggi menjulang dan biji-bijinya jatuh berserakan di tanah.
Dan beberapa dari pohon pinus tersebut dimanfaatkan oleh pihak pengelola Tahura untuk memasang hammock (ayunan yang diikat diantara batang pohon) dan menjadi salah satu daya tarik wisata anak muda kekinian di Tahura.
Seseruan berfoto ria di Tahura |
Dan beberapa dari pohon pinus tersebut dimanfaatkan oleh pihak pengelola Tahura untuk memasang hammock (ayunan yang diikat diantara batang pohon) dan menjadi salah satu daya tarik wisata anak muda kekinian di Tahura.
Hammock warna-warni diantara pohon pinus di Tahura | photo source : IG @sarrahgita |
Di Tahura ada Goa peninggalan jaman penjajah yaitu goa Jepang dan Goa Belanda |
Setelah berjalan-jalan dan
berfoto, kami memutuskan untuk makan siang di warung Inul. Warung inul 2 terletak sekitar 20 meter dari pintu masuk Tahura.
Dan saya pun memesan salah satu menu favorit di warung Inul yaitu nasi cikur.
Cikur berasal dari bahasa sunda yang artinya kencur.
Jadi nasi cikur adalah nasi yang digoreng bersama rajangan
kencur yang sudah dicampur dengan bumbu penyedap lain termasuk irisan bawang
daun.
Di bagian atas nasi cikur tersebut diberi taburan bawang goreng garing
yang menambah rasa gurih. Terlihat sederhana namun dibalik kesederhanaan itulah
yang membuat nasi cikur ini menjadi menu favorit.
Nasi cikur salah satu menu favorit di warung Inul | tumis kangkungnya juga enak lohh | photo source : pergidulu.com |
Nasi cikur ini cocok dimakan
dengan ayam goreng atau ikan asin kemudian dipadukan dengan sambal, petai goreng
dan lalapan segar khas sunda.
Wahh, pokoknya endes surendes, apalagi makannya sambil
lesehan yang bisa menambah hangat suasana dan mengikat rasa kebersamaan bareng
keluarga atau teman.
Jadi kalo lagi jalan-jalan
kulineran di Bandung dan pengen nyobain makanan khas Bandung kayak nasi cikur
atau batagor Bandung yang enak dan terkenal itu kamu sudah tahu harus datang kemana :)
Selamat kulineran :)
12 Comments
Pgn nyobain ih nasi cikurnya... Sama tidur2an di hammock :D
ReplyDeleteyuk atuh kita ngabring ke tahura teh nathalia :)..aku juga belum nyobain hammock nya :)
DeleteTiba-tiba aku jadi pengen bikin nasgor cikur eh apa seblak, ya? Hehehe galau dan lapar kalau ketemu gini deh jadinya.
ReplyDeletedua-dua nya aja teh efi :)..nanti kalo udah jadi aku minta #eh *jadi pengen nyobain masakan teh efi #kode
Deletehihi.. baru tau ada warung inul
ReplyDeleteiya teh susi, warung inul lebih dikenal sama orang jakarta dibanding sama orang bandung :)
DeleteNah, aku kira punyanya mba Inul, ternyata anak pemilik warungnya sering nonton video mba Inul :D. Unik. Aku belum pernah ke Tahura, jadi kabita pengen ke sana plus nyoba nasi cikurnya :)
ReplyDeletewah, brati berkunjung ke tahura sama makan nasi cikur di warung inul jadi daftar kunjung wajib gilang nih :)..yuk aku temenin :)
DeleteYa ampun nasi cikurnya bikin ngiler
ReplyDeleteiya tuh..cocok buat menu makan siang :)
DeleteJadi pengen atuhlah :D
ReplyDeletehayu atuh teh ida..urang ka warung inul :)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .