Pada tanggal 21 April
2017 lalu, saya berkunjung ke hotel Savoy Homan untuk menghadiri sebuah event bertajuk Wujudkan Indonesia Sehat Melalui GERMAS dan Pendekatan Keluarga.
Acara yang diadakan oleh Kemenkes
(kementrian kesehatan) RI tersebut bekerja sama dengan pemerintah kota Bandung dan didukung oleh TOSKA PR (Urang Bandung
Dukung Germas).
Apa Itu Germas ?
Jujur ini adalah kali
pertama saya mendengar istilah Germas, dan berdasarkan pemaparan dari
Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, yaitu bapak drg. Oscar
Primadi.
Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Tujuan Germas
Germas merupakan bagian dari
Instruksi Presiden (Inpres) no 1 tahun 2017 yang bertujuan agar masyarakat dapat
berperilaku sehat sehingga berdampak pada terjaganya kesehatan, masyarakat
menjadi lebih produktif, lingkungan menjadi bersih serta berkurangnya biaya
untuk berobat.
Bentuk Kegiatan Germas
Sebagai masyarakat termasuk
saya banyak yang belum tahu seperti apa contoh kegiatan yang termasuk ke
dalam Germas.
Berikut ini adalah 7 contoh
kegiatan Germas yang bisa dilakukan dalam aktifitas sehari-hari :
2 2. Mengonsumsi buah dan sayur secara rutin
terutama buah dan sayuran lokal.
3. Tidak merokok.
4 4.
Tidak mengonsumsi alkohol.
5 5. Memeriksa kesehatan secara rutin dan berkala.
6 6. Membersihkan lingkungan sekitar.
7 7. Menggunakan jamban.
Dan yang menjadi fokus
Kemenkes di tahun 2017 ini sehubungan dengan kegiatan Germas melalui pendekatan
keluarga mencakup 3 hal yaitu melakukan aktifitas fisik, mengonsumsi buah dan
sayur serta memeriksa kesehatan secara rutin dan berkala.
Fokus kegiatan Germas tahun 2017 |
Melakukan Aktifitas Fisik
Disadari atau tidak, masyarakat
jaman sekarang mulai jarang melakukan aktifitas fisik yang mengeluarkan
keringat yaitu olahraga.
Padahal banyak sekali contoh kegiatan fisik yang bisa
dilakukan kapan saja dan dimana saja, seperti halnya di sela-sela acara temu
blogger Germas ini.
Seluruh peserta diajak untuk melakukan kegiatan fisik
bersama berupa berolahraga di dalam ruangan. Hanya membutuhkan sekitar 15 menit
saja, dan badan pun terasa lebih segar.
Jadi, di awal dan di
tengah-tengah acara, pihak panitia memutar sebuah tayangan video yang berisi
tentang gerakan-gerakan senam yang bisa dilakukan di dalam ruangan.
Dan setelah melakukan
gerakan-gerakan ringan tersebut, rasa kantuk dan sedikit rasa pegal yang saya
rasakan karena duduk berjam-jam di dalam ruangan pun bisa berkurang.
Hal tersebut merupakan hal
positif dan perlu disosialisasikan terutama di instansi-instansi dan organisasi
yang karyawannya lebih banyak duduk dan bekerja di dalam ruangan.
Sedangkan salah satu contoh
kegiatan fisik yang bisa dilakukan di rumah, antara lain ikut aktif mengerjakan
pekerjaan rumah tanpa harus tergantung pada tenaga asisten rumah tangga.
Aktifitas kecil seperti menyapu lantai, menyiram bunga dan membersihkan meja
bisa menjadi salah satu kegiatan rutin yang bisa kita lakukan setiap hari.
Selain itu, aplikasi
penghitung langkah yang ada di dalam handphone juga bisa menjadi sarana pendukung supaya kita terpacu untuk
aktif bergerak dengan berjalan kaki setiap harinya.
Jadi kita bisa memasang
target untuk berjalan kaki setiap hari sebanyak minimal sekian ribu langkah. Yang mana hal tersebut bisa berdampak positif bagi kesehatan jantung dan tubuh
kita.
Karena berdasarkan data dari
dinas kesehatan, dalam jangka 20 tahun terakhir, jumlah penyakit tidak menular
naik drastis dibandingkan penyakit menular.
Beberapa contoh penyakit tidak
menular seperti diabetes, infeksi saluran pernapasan (ISPA), jantung koroner
dan sebagainya lebih banyak disebabkan oleh pola gaya hidup manusia yang dari
waktu ke waktu semakin tidak teratur (kurang istirahat), makan makanan instan
yang kurang sehat serta jarang melakukan kegiatan fisik (olahraga).
Mengonsumsi Buah Dan Sayur
Sebagai penyuka buah dan
sayuran, saya setuju sekali apabila hal ini dijadikan sebagai fokus dalam kegiatan
Germas 2017, karena dalam keseharian saya masih sering melihat banyak orang
yang jarang mengonsumsi buah dan sayur dengan alasan karena tidak suka rasanya.
Padahal menurut saya makan buah dan sayur itu bukan karena rasanya tapi karena
manfaatnya. Bahkan beberapa orang yang saya kenal mau makan buah dan sayur tapi
dengan syarat rasa buahnya harus manis dan rasa sayurnya harus enak, waduh…
Smentara
rasa buah dan sayur itu sendiri beraneka ragam, ada manis, asam dan pahit. Dan
buah atau sayur yang pahit itu sebenarnya memiliki khasiat khusus yang dibutuhkan
oleh tubuh dan bisa mengobati penyakit tertentu.
Oya, untuk buah dan sayur,
ada baiknya kita mengonsumsi buah dan sayuran lokal produksi daerah kita
sendiri, karena selain mudah diperoleh, kualitasnya pun jauh lebih baik dan
harganya relatif lebih murah.
Sementara masih banyak masyarakat yang lebih
tertarik untuk mengonsumsi buah dan sayuran impor, yang mungkin secara tampilan
jauh lebih menarik.
Akan tetapi kita tidak tahu bahwa sebenarnya sayuran dan buah-buahanan
yang berasal dari luar negeri sudah mengalami beberapa proses pengawetan dengan tujuan untuk menjaga kualitas dan kesegaran buah serta sayuran
tersebut.
Memeriksa Kesehatan Secara Rutin Dan Berkala
Berbicara soal memeriksa
kesehatan, peraturan umum yang berlaku di masyarakat yaitu bahwa orang yang
berkunjung ke rumah sakit untuk memeriksa kesehatan adalah orang yang sedang
sakit sedangkan orang yang sehat tidak mesti memeriksakan kesehatannya.
Dan
hal tersebut merupakan pemahaman yang salah dan harus di sosialisasikan lagi
kepada masyarakat, karena berdasarkan ilmu kesehatan sebaiknya kita memeriksakan
kondisi kesehatan secara
rutin dan berkala.
Sehingga dengan demikian tindakan pencegahan dapat
dilakukan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam tahapan pengobatan yang
tentunya bisa menguras tenaga, pikiran serta materi. Waktu yang ideal untuk memeriksakan
kesehatan yaitu setiap 6 bulan sekali.
Memang hal ini membutuhkan
proses dan pemahaman yang lebih dari masyarakat yang tentunya juga harus
didukung oleh aparat kesehatan yang terkait termasuk pemerintah didalamnya.
Jadi yuk kita dukung program
Germas ini dengan mulai dari hal kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai dari
sekarang.
2 Comments
aku ada disanaaaa ....... :) :)
ReplyDeletehai ambuu :)senang bisa kenal dan ketemu ambu disana:)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .