Saya lupa, kapan pertama kali mendengar tentang istilah Decoupage. Yang
pasti, begitu saya tahu kalo Decoupage adalah sebuah seni menghias sebuah benda menjadi tampil baru saya pun langsung tertarik.
Semacam makeover gitu kali ya 😗
Saya memang seneng bereksperimen dengan benda-benda yang ada di rumah. Kalo lagi senggang saya suka bikin benda ala-ala DIY (Do It Yourself) gitu deh hehe.
Pengalaman Pertama Belajar Decoupage
There’s always first time for everything.
Nah, saya pertama kali belajar Decoupage di sebuah tempat yang bernama Tobucil alias Toko Buku Kecil.
Tobucil yang dulu masih terletak di Jln .Aceh,
Bandung dan sekarang Tobucil sudah pindah ke tempat baru di Jln.Panaitan, daerah
Jln.Sunda,Bandung.
Oya, saya
mendapatkan informasi workshop Decoupage tersebut dari timeline
twitter @tobucil . Saat itu saya pun langsung menghubungi nomor kontak yang tertera dan
mendaftar.
Waktu itu saya merasa exciting sekali dan ga sabar menunggu hari Minggu tiba supaya bisa segera datang ke Tobucil dan mengikuti workshop decoupage tersebut haha.
Hari Minggu pun tiba, dan saya sudah siap untuk pergi ke Tobucil dengan tak lupa
membawa sebuah celemek.
Loh kok bawa celemek? iya, setiap peserta disarankan memakai celemek, buat jaga-jaga supaya pakaian kita tetap bersih.
Karena kegiatan Decoupage berkaitan dengan lem mengelem dan gunting menggunting.
Setiba
di Tobucil, sudah ada sekitar empat orang peserta perempuan yang sedang menunggu dan akan
bersama-sama belajar seni Decoupage, wah sepertinya seru ya :)
Dan tak lama kemudian datang satu rombongan keluarga yang terdiri dari ibu, nenek serta tiga orang anak perempuan.
Dan tak lama kemudian datang satu rombongan keluarga yang terdiri dari ibu, nenek serta tiga orang anak perempuan.
Ternyata dua orang dari anak tersebut
adalah kakak beradik yang juga akan mengikuti kegiatan Decoupage siang itu. Dan si adik masih sekolah di sekolah dasar lho.
Jadi kegiatan seni Decoupage ini memang tidak terbatas hanya untuk orang dewasa saja,
akan tetapi bisa juga dilakukan oleh anak-anak usia sekolah, karena pada dasarnya kegiatan Decoupage ini terdiri dari kegiatan menggunting dan menempel.
Dan bagi
anak-anak hal tersebut bisa menjadi sebuah sarana latihan untuk
melatih gerakan motorik halus mereka.
Belajar Decoupage di Media Anyaman
Setelah semua peserta berkumpul, ibu Suyanti Tan
selaku instruktur di kegiatan workshop Decoupage siang itu, langsung memberikan informasi dan pengarahan bahwa
media yang akan di Decou menggunakan tissue adalah media anyaman berupa
keranjang hantaran.
Keranjang hantaran tersebut terdiri atas dua ukuran, besar
dan kecil, masing-masing keranjang memiliki tutup.
Sebelum kegiatan dimulai, peserta dipersilahkan
untuk memilih sendiri keranjang yang akan digunakan, dan saya pun memilih keranjang yang besar, sedangkan untuk tissue
nya.
Semua peserta mendapatkan motif tissue yang sama yaitu motif daun berwarna
hijau serta satu buah tissue motif lain dengan tulisan love, life dan live.
Setelah semua bahan dasar seperti keranjang,
tissue, gunting, kuas dan lem diperoleh setiap peserta maka kegiatan mendecou pun sudah bisa dimulai.
Gunting, lem, kuas dan tissue (napkin khusus decoupage) merupakan peralatan wajib dalam kegiatan decoupage |
Langkah- Langkah Mendecou Keranjang Anyaman :
1. Gunting
tissue sesuai alur motif yang diinginkan. BTW kegiatan menggunting tissue ini cukup menantang dan membutuhkan kesabaran loh :)
2. Gunakan
gunting khusus untuk decoupage, yaitu gunting berukuran kecil dengan ujung yang sedikit bengkok dan tajam. Hal tersebut akan memudahkan ketika kita menggunting
lekukan motif tissue yang kecil atau runcing.
3. Setiap
lembaran tissue decoupage memiliki lapisan yang biasanya berjumlah 3 lapis. Dan
untuk mencegah supaya tissue tidak mudah koyak dan memudahkan kegiatan
menggunting, maka hindari membuka lapisan tissue tersebut, (buka lapisan tissue apabila kita sudah siap untuk menempel).
4. Setelah
selesai menggunting tissue, tempelkan guntingan tissue tersebut di atas
permukaan media decou, sebaiknya atur terlebih dahulu tempelan tissue tersebut hingga komposisinya terlihat pas, simetris, dan cantik.
5. Setelah komposisi
letak tissue di atas media dirasa sudah pas dan sesuai, siapkan kuas.
6. Celupkan kuas ke dalam lem khusus decoupage kemudian oleskan
secara merata pada permukaan media yang akan ditempeli tissue.
7. Tempelkan tissue secara merata kemudian olesi juga permukaan tissue yang
sudah menempel menggunakan lem supaya kuat.
8. Setelah
selesai lapisi permukaan media dengan cairan varnish dengan tujuan supaya lebih
awet dan tahan lama.
9. Kemudian
keringkan dengan menggunakan bantuan hairdryer.
Tampak atas tampilan keranjang anyam hasil decoupage milik saya |
Selain belajar mendecou di media anyaman, di acara
workshop Decoupage ini, para peserta juga diajarkan salah satu teknik Decoupage menggunakan cap.
Saya sedikit lupa detailnya, yang pasti teknik tersebut sangat menarik
dan dibutuhkan peralatan khusus untuk men-cap seperti roller, cat, karet stamp, tinta
dan sebagainya.
Selain kuas, dibutuhkan sponge untuk mengelem permukaan tissue yang berukuran agak besar |
Sebuah pengalaman yang menyenangkan bisa mengisi waktu dengan belajar seni Decoupage bersama dengan teman-teman baru :)
Peserta yang ikut workshop decoupage di Tobucil berasal dari berbagai kalangan, ada pelajar, mahasiswa, instruktur yoga dan ibu rumah tangga :) It was a fun sunday :) |
4 Comments
Oooo ini toh yg namanya decoupage. Dr kmrn penasaran srg liat workshop ttg ini. Seruuu ya. Lucu jg hasilnya..
ReplyDeletehai mba ferna..iya nih.. belajar decoupage seruu..bikin ketagihan..cobain deh :)
Deleteoh, ini yang namanya decoupage... lucu bgt hasilnya...
ReplyDeletehai mba via..hasil kerajinan decoupage emang lucu-lucu ya :)..apalagi koleksi tissuenya di online shop..lucu-lucu bangeet..cobain deh..media nya bisa pilih suka-suka :)
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .