Di pertengahan bulan Oktober lalu, saya mengikuti sebuah workshop decoupage dengan tema ‘Art Deco : Decoupage
on PVC Cushion Cover’. Workshop ini merupakan workshop decoupage saya yang ke
empat. Tema ini merupakan tema yang
lumayan saya tunggu-tunggu nih selain
tema decoupage on glass karena saya pengen banget belajar men-decou di
media cushion cover alias sarung bantal (yang bikin keren sarung bantalnya bisa dicuci loh ).
Dan setelah tertunda beberapa lama karena timingnya ga pas dan budget yang belum ready..hehe..akhirnya saya berkesempatan untuk hadir di acara Weekend Workshop ‘Decoupage on PVC Cushion Cover’ yang dipandu langsung oleh Teh Nisa dari NaturaCraft yang bekerja sama dengan komunitas handcraft Wewo (Weekend Workshop).
Baca juga : Jalan-jalan Bareng 40 Wanita Dari Komunitas Foto
Dan setelah tertunda beberapa lama karena timingnya ga pas dan budget yang belum ready..hehe..akhirnya saya berkesempatan untuk hadir di acara Weekend Workshop ‘Decoupage on PVC Cushion Cover’ yang dipandu langsung oleh Teh Nisa dari NaturaCraft yang bekerja sama dengan komunitas handcraft Wewo (Weekend Workshop).
Contoh sarung bantal yang sudah dihias dengan seni Decoupage |
Decoupage On PVC Cushion Cover
Seperti yang kita tahu, banyak sekali media yang bisa digunakan dalam kegiatan decoupage
seperti media kayu, tas, botol dan masih banyak lagi. Dan kali ini saya akan
belajar men-decou di media sarung bantal.
Sebelumnya saya pikir sarung bantal
yang akan digunakan adalah sarung bantal berbahan dasar kain tapi ternyata di
workshop kali ini sarung bantal yang digunakan adalah sarung bantal berbahan
dasar PVC.
PVC merupakan bahan mirip kulit imitasi yang tidak tembus air. Dan
sarung bantal yang akan digunakan adalah sarung bantal PVC lapis beludru, jadi
bagian depan berbahan PVC (bagian yang akan di decoupage) dan bagian
belakang berbahan beludru.
Bahan dan peralatan di workshop
decoupage ini disediakan semuanya oleh pihak NaturaCraft, jadi kita tinggal
datang tanpa perlu membawa peralatan apapun. Mulai dari celemek hingga gunting
semuanya disediakan disana.
Oya, satu hal yang menarik perhatian saya adalah
celemeknya, celemek yang saya pakai terbuat dari kerajinan tangan quilt yang cantik. Sayang celemeknya ga sempet saya foto. Yang pasti saya juga tertarik dan pengen belajar juga cara bikin kerajinan quilting. Kapan yaa..
Setelah semua peserta hadir, Teh
Nisa langsung membagikan semua peralatan dasar yang diperlukan yaitu sarung bantal,
kuas, dan gunting. Semua peserta
workshop decoupage siang itu adalah perempuan yang rata-rata ibu-ibu, dan saya
termasuk ibu-ibu juga rupanya, ibu muda tapi (keukeuh ngerasa masih muda) :).
Memang kegiatan
decoupage ini identik dengan perempuan karena
cenderung membutuhkan keuletan dan kesabaran. Eh, tapi jangan salah, ada
juga loh laki-laki yang mau belajar Decoupage :).
Salut !
Walaupun workshop Decoupage
ini diadakan di Bandung, peserta yang hadir ada yang sengaja datang dari luar
kota loh seperti Ibu Titik dari Jakarta, dan juga teman kuliah saya Cucu yang
sengaja datang dari Purwakarta.
Memang kalau sudah berkaitan dengan hobi, jarak
dan biaya kadang tidak diperhitungkan lagi. (biaya mengikuti workshop Decoupage
ini yaitu Rp 385.000 termasuk bahan dan makan siang).
Peserta workshop Decoupage lagi pada anteng |
Setelah masing-masing peserta
mendapatkan sarung bantal, kegiatan selanjutnya adalah memilih tissue (napkin)
yang akan digunakan sebagai media untuk ‘menghias’ sarung bantal. Oya,
berhubung sarung bantalnya terbuat dari bahan PVC maka tissue (napkin) yang
biasa digunakan diganti dengan yang berbahan paper (kertas).
Nah, ini dia salah satu bagian
paling seru dari kegiatan workshop decoupage, yaitu memilih motif tissue/paper yang akan digunakan. Semua peserta mulai pada galau,
kalau anda adalah juga penyuka
kegiatan decoupage anda pasti tahu gimana rasanya..seru.. hehe.
Baca juga : Jalan-jalan Bareng 40 Wanita Dari Komunitas Foto
salah satu kegiatan yang bikin 'galau' di workshop decoupage : milih motif napkins / paper |
Dari sekian banyak paper yang
disediakan, setiap peserta boleh memilih 3 buah paper yang terdiri dari 2 buah
paper berukuran besar dan 1 buah paper berukuran kecil. Jujur, motifnya
lucu-lucu semua nih, mulai motif bunga-bunga klasik, bunga ala-ala shabby chic
sampai dengan motif quotes. Jadi pengen ambil semuanya deh *galau mode on.
Akhirnya setelah sekian puluh
menit membolak-balik dan memegang serta mengacak-ngacak tumpukan paper, semua peserta kembali ke
tempat duduknya masing-masing. Teh Nisa pun mulai memberikan instruksi mengenai
langkah selanjutnya, yaitu mengecat permukaan sarung
bantal.
Permukaan sarung bantal di cat terlebih dahulu menggunakan
cat berbahan dasar akrilik yang terdiri dari beberapa pilihan warna. Saya
sendiri memilih warna dasar pink dan kombinasi kuning.
Sebelum mengecat,
celupkan terlebih dahulu kuas ke dalam air di mangkok yang sudah disediakan.
Oleskan cat secukupnya kemudian oles cat tersebut di permukaan sarung bantal
secara horizontal sampai semua permukaannya penuh.
Setelah memberi contoh mengecat
salah satu permukaan sarung bantal, Teh Nisa mengeluarkan sebuah gulungan plastic wrap (plastic yang biasa
digunakan untuk membungkus makanan) sebagai media pendukung yang akan digunakan
dalam teknik Gladwrap.
Jadi teknik
Gladwrap ini merupakan teknik memberikan tekstur garis pada sebuah permukaan
dengan cara menempelkan plastic wrap di atas permukaan cat dengan gerakan
sedikit menekan kemudian menariknya ke bawah.
Ketika memperhatikan Teh Nisa,
sepertinya teknik Gladwrap ini mudah, tapi ternyata setelah dipraktekkan
sendiri, hasilnya masih kurang memuaskan hehe. Rupanya jam terbang menentukan
hasil :).
Semangat kakaa.
Sambil menunggu permukaan cat
kering, langkah selanjutnya adalah menggunting tissue/paper decoupage.
Kegiatan menggunting paper ini terlihat sepele, tapi pada prakteknya apabila
motif yang akan dipakai adalah motif berukuran kecil atau motif bunga dengan
penuh tangkai, diperlukan waktu dan kesabaran yang lumayan menguras energi.
Untungnya di awal kegiatan memilih kertas, Teh Nisa memberi arahan kepada para
peserta untuk tidak memilih motif yang lumayan rumit. Setelah menggunting kertas,
setiap peserta menyusun kertas-kertas tesebut di atas permukaan sarung bantal
masing-masing.
Setelah dirasa cukup oke susunannya, Teh Nisa mengarahkan supaya
kita memotret terlebih dahulu hasil susunan tesebut sehingga di kamera akan
terlihat lebih jelas komposisinya. Komposisi susunan kertas pada bantal yaitu
gambar dengan ukuran terbesar di bagian tengah dan kemudian dihias dengan
berbagai motif berukuran kecil di sekelilingnya.
Kemudian tahap selanjutnya adalah
menempel kertas dengan
menggunakan lem. Lem yang digunakan adalah lem khusus untuk kain yaitu
fabric glue dengan merk Colla. Lem ini dibandrol dengan harga Rp 87.000 per
botol kecil. Lumayan mahal juga yaa (mesti nabung dulu atau cara cepat patungan
sama teman) *emakEmakIritModeOn
Lem khusus yang digunakan dalam Decoupage | foto by Naturacraft |
Setelah di lem dan dikeringkan
menggunakan bantuan Hair dryer, beri lapisan varnish supaya gambarnya bisa lebih tahan lama.
Lapisan varnish dioles ke seluruh permukaan menggunakan kuas, setelah itu untuk
memberikan efek glitter, gunakan sponge dengan cara menekan-nekan lapisan lem
yang ada di permukaan sarung bantal. Kemudian keringkan kembali menggunakan
hair dryer.
Gambar di permukaan sarung bantal diberi lapisan varnish supaya tahan lama | foto by NaturaCraft |
Kegiatan menyenangkan di minggu siang | belajar decoupage di sarung bantal | sponsored by NaturaCraft & Weekend Workshop |
Dan..voila..ini dia hasil
kerajinan tangan decoupage siang ini. Semua peserta senang dengan hasil karya
masing-masing dan guess what ada mba Devi yang datang menyusul dengan membawa
10 buah bantal yang kemudian diberikan ke setiap peserta yang sudah selesai
menghias sarung bantalnya. Punya bantal baru deh kitaa :).
Memakai barang yang
merupakan hasil karya tangan sendiri merupakan suatu kebanggaan. Bagus tidaknya
tidak bisa dinilai dengan mata tapi merupakan sebuah proses hasil karya. Yuk
belajar buat kerajinan tangan sendiri yuk!
Baca juga : Pengalaman Pertama Kursus Bikin Kue di Arvian
9 Comments
Teh, keren ihh workshopnya.
ReplyDeleteajak-ajak dong teh kalo ada acara serupa, aku pengen belajar handcraft juga hihi
hai nes,,bener nih? :) ocee..tar kalo ada workshop handcraft lagi aku kabar-kabari ya
DeleteBaru tau kalau bisa decoupage di sarung bantaaal, lucu banget! Aku baru nyobain decoupage di tas anyaman aja, bisa juga nih dipraktekin :D
ReplyDeletehai teh sandra..asik uy suka decoupage juga :)...yuk atuh kita praktek bareng-bareng..next aku juga kepengen coba decou di media piring :)
Deletemba buka krelas di jakarta gak? mau gak ngisi kelas & pameran di jakarta?
ReplyDeletehai mba putty..ada no kontak yang bisa saya hubungi kah?
Deletekok bisa ya kreatif kaya gitu
ReplyDeletekira kira saya bisa ga ya?
insyaAllah bisa mas Fadil :), laki-laki juga boleh banget belajar decoupage :), dan media nya bisa pilih sesuai keinginan :)
DeleteSetelah di deco apa sarung bantal bisa di cuci?krn saya buat masker Tris saya deco pas di cuci pada ngeletek sebagian kertasnya..tks
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .