Dari sekian banyak tujuan wisata yang ada di daerah Lembang, Bandung, Floating market Lembang merupakan salah satu tujuan wisata yang patut anda kunjungi.
Konsep pasar terapung satu-satunya yang ada di Jawa Barat ini tak hanya menawarkan suguhan wisata kuliner tapi juga sekaligus sebagai sarana rekreasi dan edukasi bagi wisatawan.
Rock garden alias taman batu merupakan salah satu spot yang cukup menarik buat saya. Taman yang biasanya terdiri dari variasi tanaman atau bunga-bungaan, kali ini digantikan oleh deretan bebatuan yang disusun indah sehingga menjadi sebuah pemandangan yang menarik. Bebatuan tersebut sepertinya sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun.
Bentuknya macam-macam, ada yang tampak seperti pohon bahkan ada yang dibentuk seperti bola-bola kecil. Sayang saya ga sempat foto gambar si bebatuan cantik miripi kayu tersebut.
Selain Rock garden, ada juga spot MINIATUR KERETA API, yang menjadi sangat menarik bagi anak-anak, kenapa tidak karena spot miniatur kereta api ini dibuat layaknya sebuah kota kecil lengkap dengan jalur kereta api yang melintas di jalan raya, melewati bukit dan sungai persis seperti aslinya. Kereta-kereta api mini tersebut bisa dicharge dan dikendalikan oleh petugas menggunakan remote control. Sangat menarik :)
Floating market Lembang ini terletak di wilayah kabupaten Bandung Barat, tepatnya di tengah-tengah kota Lembang (tak jauh dari pasar lembang). Dengan luas area sekitar 7 hektar, floating market ini terdiri dari area parkir yang luas serta sebuah danau yang dulunya dikenal dengan sebutan Situ Umar. Situ dalam bahasa sunda itu artinya adalah danau. Danau ini kemudian disulap menjadi indah lengkap dengan sarana wisata air berupa perahu, sampan dan kano.
Untuk menuju floating market lembang, anda bisa melewati daerah jl.Setiabudi atau dari arah dago atas, lewat jalan dago bengkok. Akses jalan dari dago atas ini merupakan salah satu jalan alternatif menuju lembang, jalannya memang tidak terlalu besar tapi lumayan bisa menghemat waktu karena biasanya di saat weekend (sabtu dan minggu), sekitar jalan Setiabudi cenderung macet.
Begitu tiba di floating market anda bisa menukarkan tiket masuk senilai Rp 15.000,- dengan segelas minuman panas atau dingin seperti susu coklat, teh, kopi ataupun minuman rasa jeruk. Yang mana welcome drink tersebut menurut saya merupakan salah satu bentuk pemasaran yang cukup menarik, karena bisa memancing para pengunjung untuk bercerita kepada temannya ataupun sekedar mem-foto cup minuman tersebut dan meng-uploadnya di media sosial.
Floating market ini didirikan sekitar 3 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2012, oleh seorang pengusaha yang cukup terkenal di kota Bandung. Pengusaha tersebut bernama Perry Tristianto. Seorang pengusaha yang sudah malang melintang di dunia perbisnisan seperti Factory outlet dan restoran. Salah satu contoh FO sukses milik Perry Tristianto yaitu Rumah Mode dan restoran Rumah Sosis yang terletak di jl. setiabudi.
Apabila anda ingin mengajak keluarga untuk berkunjung ke floating market lembang, sebaiknya pilih waktu di sekitar pagi hari sebelum makan siang atau sore hari (setelah jam makan siang). Karena berdasarkan pengalaman, di saat jam-jam makan siang, area floating market khusus tempat menjual makanan akan penuh oleh pengunjung.
Sehingga kesempatan untuk mendapatkan tempat duduk menjadi terbatas dan anda akan bingung memilih jenis makanan apa yang akan dipesan diantara banyaknya pengunjung yang lalu lalang di sekitar area tersebut.
Beberapa contoh jenis makanan yang ada di floating market diantaranya adalah sate kelinci, lotek, rujak, empal gentong, mie kocok dan masih banyak lagi. Rata-rata makanan tersebut disajikan dengan lontong, hanya beberapa yang disajikan dengan nasi putih.
Harga makanan berkisar mulai dari Rp 20.000 sampai dengan Rp 40.000. Sedangkan tuk aneka minuman berkisar mulai dari Rp 5000,- seperti es cingcau hijau.
Dan yang unik, makanan di floating market ini hanya bisa dibeli menggunakan uang koin khusus yang terdiri dari nominal pecahan 20ribu,10ribu, dan 5ribu rupiah. Bentuknya seperti koin mainan berukuran besar dengan warna biru,merah dan kuning.
Koin-koin tersebut bisa diperoleh di beberapa booth khusus tempat penukaran koin. Sayangnya koin tersebut tidak bisa di-refund dengan uang kembali apabila kita masih memiliki sisa koin, yang artinya ayo kita jajan lagi. hehe.
Bandung is the best local place for wisata kuliner :)
Floating Market Lembang
Jl. Grand hotel no 33E Lembang, Bandung, Jawa Barat
Jam operasional :
Konsep pasar terapung satu-satunya yang ada di Jawa Barat ini tak hanya menawarkan suguhan wisata kuliner tapi juga sekaligus sebagai sarana rekreasi dan edukasi bagi wisatawan.
Rock garden alias taman batu merupakan salah satu spot yang cukup menarik buat saya. Taman yang biasanya terdiri dari variasi tanaman atau bunga-bungaan, kali ini digantikan oleh deretan bebatuan yang disusun indah sehingga menjadi sebuah pemandangan yang menarik. Bebatuan tersebut sepertinya sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun.
Bentuknya macam-macam, ada yang tampak seperti pohon bahkan ada yang dibentuk seperti bola-bola kecil. Sayang saya ga sempat foto gambar si bebatuan cantik miripi kayu tersebut.
Selain Rock garden, ada juga spot MINIATUR KERETA API, yang menjadi sangat menarik bagi anak-anak, kenapa tidak karena spot miniatur kereta api ini dibuat layaknya sebuah kota kecil lengkap dengan jalur kereta api yang melintas di jalan raya, melewati bukit dan sungai persis seperti aslinya. Kereta-kereta api mini tersebut bisa dicharge dan dikendalikan oleh petugas menggunakan remote control. Sangat menarik :)
sumber foto : www.floating-market-bandung.com |
Floating market Lembang ini terletak di wilayah kabupaten Bandung Barat, tepatnya di tengah-tengah kota Lembang (tak jauh dari pasar lembang). Dengan luas area sekitar 7 hektar, floating market ini terdiri dari area parkir yang luas serta sebuah danau yang dulunya dikenal dengan sebutan Situ Umar. Situ dalam bahasa sunda itu artinya adalah danau. Danau ini kemudian disulap menjadi indah lengkap dengan sarana wisata air berupa perahu, sampan dan kano.
Untuk menuju floating market lembang, anda bisa melewati daerah jl.Setiabudi atau dari arah dago atas, lewat jalan dago bengkok. Akses jalan dari dago atas ini merupakan salah satu jalan alternatif menuju lembang, jalannya memang tidak terlalu besar tapi lumayan bisa menghemat waktu karena biasanya di saat weekend (sabtu dan minggu), sekitar jalan Setiabudi cenderung macet.
Begitu tiba di floating market anda bisa menukarkan tiket masuk senilai Rp 15.000,- dengan segelas minuman panas atau dingin seperti susu coklat, teh, kopi ataupun minuman rasa jeruk. Yang mana welcome drink tersebut menurut saya merupakan salah satu bentuk pemasaran yang cukup menarik, karena bisa memancing para pengunjung untuk bercerita kepada temannya ataupun sekedar mem-foto cup minuman tersebut dan meng-uploadnya di media sosial.
Floating market ini didirikan sekitar 3 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2012, oleh seorang pengusaha yang cukup terkenal di kota Bandung. Pengusaha tersebut bernama Perry Tristianto. Seorang pengusaha yang sudah malang melintang di dunia perbisnisan seperti Factory outlet dan restoran. Salah satu contoh FO sukses milik Perry Tristianto yaitu Rumah Mode dan restoran Rumah Sosis yang terletak di jl. setiabudi.
Apabila anda ingin mengajak keluarga untuk berkunjung ke floating market lembang, sebaiknya pilih waktu di sekitar pagi hari sebelum makan siang atau sore hari (setelah jam makan siang). Karena berdasarkan pengalaman, di saat jam-jam makan siang, area floating market khusus tempat menjual makanan akan penuh oleh pengunjung.
Sehingga kesempatan untuk mendapatkan tempat duduk menjadi terbatas dan anda akan bingung memilih jenis makanan apa yang akan dipesan diantara banyaknya pengunjung yang lalu lalang di sekitar area tersebut.
Beberapa contoh jenis makanan yang ada di floating market diantaranya adalah sate kelinci, lotek, rujak, empal gentong, mie kocok dan masih banyak lagi. Rata-rata makanan tersebut disajikan dengan lontong, hanya beberapa yang disajikan dengan nasi putih.
Harga makanan berkisar mulai dari Rp 20.000 sampai dengan Rp 40.000. Sedangkan tuk aneka minuman berkisar mulai dari Rp 5000,- seperti es cingcau hijau.
Dan yang unik, makanan di floating market ini hanya bisa dibeli menggunakan uang koin khusus yang terdiri dari nominal pecahan 20ribu,10ribu, dan 5ribu rupiah. Bentuknya seperti koin mainan berukuran besar dengan warna biru,merah dan kuning.
Koin-koin tersebut bisa diperoleh di beberapa booth khusus tempat penukaran koin. Sayangnya koin tersebut tidak bisa di-refund dengan uang kembali apabila kita masih memiliki sisa koin, yang artinya ayo kita jajan lagi. hehe.
Bandung is the best local place for wisata kuliner :)
Floating Market Lembang
Jl. Grand hotel no 33E Lembang, Bandung, Jawa Barat
Jam operasional :
- Senin – Kamis : buka jam 09.00, tutup jam 17.00 wib
- Jum’at – Sabtu : buka jam 09.00, tutup jam 20.00 wib
- Minggu : buka jam 08.00, tutup jam 20.00 wib
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .