Sekitar tahun 2014, saya pernah tinggal nge-kos di Surabaya. Tepatnya di jalan Kedungsari. Lokasinya berada persis di belakang Mal Tunjungan Plaza (salah satu Mal terbesar di Surabaya).
Sungguh pengalaman yang menarik buat saya, karena saya nge-kost bersama suami kala itu hehe. Ya, waktu itu pak suami dipindah tugaskan ke kantor cabang yang ada di Surabaya. Maka sebelum kami mendapatkan tempat tinggal, saya dan suami pun sempat kost dulu selama kurang lebih dua bulan.
Selama nge-kost di daerah Kedungsari, saya tak mengalami kesulitan dalam mencari makanan. Karena lokasinya yang berada di tengah kota, sehingga banyak penjual makanan yang bisa saya temui.
Termasuk diantaranya sebuah rumah makan mungil yang bernama Pawon Alit, yang berada tak jauh dari Giant supermarket Kedungsari.
Sungguh pengalaman yang menarik buat saya, karena saya nge-kost bersama suami kala itu hehe. Ya, waktu itu pak suami dipindah tugaskan ke kantor cabang yang ada di Surabaya. Maka sebelum kami mendapatkan tempat tinggal, saya dan suami pun sempat kost dulu selama kurang lebih dua bulan.
Selama nge-kost di daerah Kedungsari, saya tak mengalami kesulitan dalam mencari makanan. Karena lokasinya yang berada di tengah kota, sehingga banyak penjual makanan yang bisa saya temui.
Termasuk diantaranya sebuah rumah makan mungil yang bernama Pawon Alit, yang berada tak jauh dari Giant supermarket Kedungsari.
Saya masih ingat menu yang pertama kali saya pesan di Pawon Alit, yaitu nasi empal dan es teh manis. Selain lokasinya yang dekat dari kost-an, suasana rumah makan Pawon Alit yang nyaman dan homy membuat saya kembali lagi ke rumah makan tersebut.
Hingga di kunjungan yang kedua, saya mencoba menu Garang asem ayam daun pisang khas Pawon Alit yang ternyata rasanya enak bangeet. Bikin ketagihan.
Sepiring nasi putih plus menu garang asem ayam pun menjadi menu favorit saya tiap berkunjung ke Pawon Alit.
Sepiring nasi putih plus menu garang asem ayam pun menjadi menu favorit saya tiap berkunjung ke Pawon Alit.
Selain daun pisang yang menjadikan cita rasa garang asem ayam tersebut menjadi istimewa, racikan rempah dan bumbu-bumbu seperti irisan tomat, belimbing wuluh, daun kemangi dan irisan cabe rawit menjadikannya semakin nikmat di lidah. Gurih dan asam-asam pedas gitu..pokonya seger dehh. Apalagi kalo dimakannya panas-panas dengan nasi hangat. Wiih, maknyuss.
Satu porsi nasi putih plus ayam garang asem dibandrol dengan harga sekitar 20 ribu rupiah, menurut saya harga tersebut cukup sepadan apabila dibandingkan dengan cita rasanya yang khas dan istimewa (kuah dan bumbunya begitu meresap ke dalam daging ayam yang lembut).
Oya, untuk minumannya, saya memilih es kopyor sebagai menu favorit. Es kopyor ala Pawon Alit memang begitu menyegarkan, menggunakan daging kelapa muda pilihan, dengan tekstur kelapanya yang lunak dan gurih, disiram es sirup yang berwarna pink cerah. Sangat cocok disantap dikala cuaca panas seperti cuaca di kota Surabaya.
Duh, saya jadi kangen kulineran di Surabaya jadinya.
Duh, saya jadi kangen kulineran di Surabaya jadinya.
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .